Said Didu Bedah Danantara di Podcast Akbar Faizal Uncensored

Presiden Prabowo Subianto berencana meluncurkan Danantara pada Senin, 24 Februari 2025. Dalam forum World Government Summit di Dubai baru-baru ini, mantan Danjen Kopassus tersebut mengungkap bahwa Danantara akan mengelola aset senilai 900 miliar dolar AS, setara dengan Rp14.719 triliun.
Dia menyebutkan bahwa pendanaan awal untuk Danantara diproyeksikan mencapai 20 miliar dolar AS, atau sekitar Rp327 triliun, dan ini akan menjadi langkah transformatif bagi negara.
“Kami berencana untuk memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar yang akan menciptakan nilai tambah signifikan bagi negara kami,” ujarnya.
Banyak kalangan berharap agar Danantara menjadi lembaga independen yang diisi oleh para profesional berdedikasi dan berintegritas, bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mengingat lembaga ini akan mengelola aset strategis negara.
Anggota Komisi VI DPR, Sadarestuwati, merekomendasikan agar Kepala Danantara berasal dari kalangan profesional yang memiliki keahlian di bidang investasi dan keuangan, alih-alih dari kalangan politik, untuk menghindari konflik kepentingan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Persatuan Profesor/Guru Besar Indonesia (DPD Pergubi) Provinsi Jawa Timur, Josua Murpin. Ia menegaskan bahwa Danantara jangan sampai hanya menjadi sekadar "ganti baju" dari lembaga lama.
"Sesuai arahan Presiden Prabowo, orang-orang yang duduk di Danantara harus tetap fokus pada niat awal, yaitu pengelolaan investasi untuk kemajuan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, lembaga ini harus diisi oleh individu yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang investasi dan ekonomi," ujarnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid