get app
inews
Aa Text
Read Next : HIKMAH JUMAT : We Are The Champions

HIKMAH JUMAT : Berharganya Nyawa Manusia

Jum'at, 18 April 2025 | 06:16 WIB
header img
Serangan Israel terhadap pemukiman di Gaza. Membunuh seorang manusia saja, dosanya setara dengan membunuh seluruh manusia yang ada di muka bumi ini. (Foto: Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang.

BERDASARKAN DATA dari populationtoday.com, jumlah penduduk dunia saat ini telah melebihi angka 8,2 Milyar. Populasi terbesar berada di benua Asia sekitar 4,9 Milyar (59%), disusul oleh benua Afrika sekitar 1,5 Milyar (19%), sisanya tersebar di benua Eropa dan benua yang lainnya.

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia, bertambah juga tindakan kriminalitas, termasuk pembunuhan di berbagai negara. El Salvador dinobatkan sebagai negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi, yaitu 52,02 per 100 orang penduduk.

Yang lebih sadis lagi adalah tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap saudara kita di Palestina. Berdasarkan data yang ada, sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini tercatat lebih dari 51.000 warga Palestina tewas akibat serangan Israel, khususnya di Jalur Gaza.

Data di atas, masih mungkin bertambah mengingat masih banyaknya korban yang mengalami luka-luka, serta masih ada jenazah yang tertimbun di dalam reruntuhan bangunan yang hancur terkena bombardir serangan Israel laknatullah ‘alaihim.

Sakit rasanya hati ini melihat saudara-saudara kita di Palestina setiap hari dibantai oleh Israel. Nyawa saudara-saudara kita di Palestina seolah-olah tidak ada harganya di mata zionis Israel. Sungguh sangat biadab, dengan tanpa perasaan mereka membantai saudara-saudara kita.

Tak terhitung lagi dosa zionis Israel di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukan hanya dari membunuh manusia, namun juga dosa-dosa lain termasuk dosa-dosa kemanusiaan. Laknat Allah bagi zionis Israel dan do’a terburuk untuk mereka dari seluruh umat manusia.

Bayangkan, membunuh seorang manusia saja, dosanya setara dengan membunuh seluruh manusia yang ada di muka bumi ini. Jika penduduk bumi saat ini ada 8,2 Milyar, itu artinya, satu orang manusia yang dibunuh, dosanya setara dengan membunuh 8,2 Milyar manusia.

Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya: “Barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.” (QS. Al-Maidah [5]: 32).

Dalam tafsir At-Thabari dijelaskan bahwa ayat ini menegaskan terkait dengan larangan membunuh manusia tanpa hak. Tindakan tersebut tergolong dalam dosa besar, yang pelakunya akan dimasukkan ke dalam neraka jahanam.


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
 

Sementara itu, pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA dari Baginda Rasulullah SAW, beliau bersabda yang artinya: “Jauhilah tujuh dosa yang akan membuat binasa”, lantas para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, dosa apakah itu?”

Beliau menjawab: "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali ada hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang yang berkecamuk, menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina.”

Sebaliknya, masih berdasarkan ayat ke-32 dari surat Al-Maidah [5] di atas, Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan bahwa bagi manusia yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka pahalanya laksana memelihara kehidupan seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini.

Hal ini menjadi pertanda bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kedamaian dan mengajarkan perdamaian kepada seluruh umatnya. Pesan damai ini sangat jelas, bahkan tidak ada pilihan bagi umat Islam selain memelihara kehidupan umat manusia agar selamat dunia akhirat.

Islam memandang bahwa kehidupan manusia wajib dihormati dan dijaga. Penghormatan dan penjagaan ini bahkan tidak hanya berlaku bagi sesama muslim saja, namun juga berlaku bagi kehidupan saudara-saudara kita yang non muslim (kafir).

Setidaknya terdapat tiga golongan orang kafir yang kehidupannya wajib dihormati dan dijaga. Yang pertama adalah kafir dzimmi yakni orang kafir yang membayar jizyah (pajak) yang dipungut tiap tahun sebagai imbalan bolehnya mereka tinggal di negeri kaum muslimin.

Hal ini ditegaskan oleh Baginda Rasulullah SAW melalui sabdanya yang artinya: “Barangsiapa membunuh seorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan mencium wanginya surga. Padahal sesungguhnya wanginya surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun.” (HR. An-Nasa’i).

Berikutnya adalah kafir mu’ahad yaitu orang kafir yang telah terjadi kesepakatan antara mereka dengan kaum muslimin untuk tidak berperang dalam kurun waktu yang telah disepakati. Terkait hal ini, Imam Bukhari membawakan sebuah hadits dari Abdullah bin Amr.


Islam adalah agama yang penuh dengan kedamaian dan mengajarkan perdamaian kepada seluruh umatnya. (Foto: Ist)
 

Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang membunuh kafir mu’ahad, ia tidak akan mencium wanginya surga. Padahal sesungguhnya wanginya surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun.” (HR. Bukhari).

Yang terakhir adalah kafir musta’man yakni orang kafir yang mendapatkan jaminan keamanan dari kaum muslimin atau sebagian kaum muslimin. Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya:

“Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindunganmu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS. At-Taubah [9]: 6).

Begitu berharganya nyawa manusia di dalam Islam, maka adalah salah kaprah jika ada sekelompok orang yang mengaku umat Islam yang menghalalkan terorisme dan melakukan pengeboman secara membabi buta dengan alasan jihad kemudian syahid. Tindakan itu bukanlah jihad melainkan jahat, dan bukanlah syahid tetapi sangit.

Tidak dipungkiri dalam Al-Qur’an maupun hadits terdapat pembahasan dan anjuran bahkan perintah untuk berperang. Namun, perintah itu adalah perintah yang harus dipenuhi terlebih dahulu syarat dan ketentuannya, tidak ujuk-ujuk berperang kemudian dinilai sebagai jihad.

Makna jihad itu sangat beragam. Jihad memiliki makna yang lebih dalam daripada sekedar perang secara fisik. Lebih dari sekedar pertempuran, jihad juga meliputi perjuangan untuk mencapai kebaikan, keadilan, dan kemaslahatan serta perdamaian umat manusia.

Pemahaman jihad yang dipelintir dan keliru itulah yang akhirnya melahirkan kekerasan dan menimbulkan konflik di berbagai tempat. Kondisi ini tentu bertentangan dengan semangat perdamaian yang dijunjung oleh ayat ke-32 dari surat Al-Maidah [5] di atas.

Berdasarkan uraian di atas, tampak jelas bahwa Islam menekankan pentingnya menghormati dan menjaga kehidupan manusia. Betapa berharganya nyawa seorang manusia, sehingga umat Islam wajib menjauhi tindakan kekerasan yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

Namun, sikap ini bukan berarti kita hanya diam saja ketika saudara-saudara kita dibantai, kita wajib melakukan sesuatu sesuai dengan batas kemampuan kita. Umat Islam harus berperan aktif dalam mempromosikan dan mewujudkan perdamaian, penuh dengan toleransi, dan berkeadilan. (*)


Jihad meliputi perjuangan untuk mencapai kebaikan, keadilan, dan kemaslahatan serta perdamaian umat manusia. (Foto: Ist)
 
 

Wallahu a’lam bish-shawab

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut