Conclave Adalah Prosesi Pemilihan Paus Baru, Kini Dalam Persiapan
JAKARTA, iNewsSerpong.id -- Apa itu conclave? Setelah pemakaman atas wafatnya Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025), akan dimulai masa berkabung selama 9 hari.
Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi pemilihan Paus baru yang dikenal dengan istilah conclave.
Dewan Kardinal akan terjun langsung dalam tugas yang sangat rahasia ini untuk memilih pemimpin Gereja Katolik berikutnya.
Conclave jarang terjadi karena hanya berlangsung saat Paus meninggal atau mengundurkan diri. Istilah ini juga sempat menjadi tren tahun lalu setelah digunakan sebagai judul film.
Pertemuan rahasia untuk memilih Paus baru ini dihadiri oleh para kardinal dari seluruh dunia, yang saat ini sedang menuju Roma untuk mengikuti pemakaman Paus dan setelah itu conclave.
Kathleen Sprows Cummings, pengamat mengenai Paus Fransiskus dan juga profesor Studi dan Sejarah Amerika di Universitas Notre Dame, menjelaskan bahwa conclave berasal dari bahasa Latin yang berarti "di bawah kunci dan gembok".
"Jadi, proses conclave bersifat rahasia," kata Cummings, dikutip dari PEOPLE. Dia menambahkan bahwa meskipun rahasia, kebocoran informasi bisa saja terjadi, seperti yang terjadi pada conclave terakhir saat memilih Paus Fransiskus pada 2013.
Conclave biasanya dimulai 15 hingga 20 hari setelah wafatnya seorang paus dan setelah Dewan Kardinal bersidang di Roma. Pertemuan kardinal tidak akan berakhir sampai Paus berikutnya dipilih.
Proses conclave didahului oleh kongregasi umum, di mana seluruh kardinal, bukan hanya yang memenuhi syarat untuk memilih, berkumpul untuk membahas apa yang diharapkan gereja dari Paus yang baru.
Setelah itu, para kardinal, yang saat ini berjumlah 135 orang, memberikan suara di Kapel Sistina. "Mereka akan diasingkan di sana hingga terpilih seorang Paus," ujarnya.
Setelah pemilihan, ada misa yang dipimpin oleh pemimpin Dewan Kardinal, saat ini dijabat Giovanni Battista Re (91) dari Italia. Karena alasan usia, Giovanni tidak dapat memberikan suara untuk memilih Paus baru.
Pemungutan suara pertama umumnya berlangsung pada malam pertama, di mana biasanya banyak kardinal yang memperoleh dukungan.
Cummings menjelaskan bahwa para kardinal akan terus memberikan suara hingga ada kandidat yang mencapai mayoritas dukungan, yaitu dua per tiga.
Mengacu pada pemilihan Paus Fransiskus pada 2013, dia terpilih pada pemungutan suara kelima, sehari setelah conclave dimulai. Setiap pemungutan suara akan diakhiri dengan keluarnya asap dari cerobong.
Jika asap berwarna hitam, berarti belum ada Paus yang terpilih, sementara asap putih menandakan bahwa conclave telah berakhir atau telah terpilihnya seorang Paus. Hasil pemilihan itu akan diikuti dengan pengumuman resmi "habemus papam" atau "Kita memiliki seorang paus." (*)
Editor : Syahrir Rasyid