get app
inews
Aa Text
Read Next : HIKMAH JUMAT : We Are The Champions

HIKMAH JUMAT : Islam Menjaga dan Memuliakan Wanita

Jum'at, 25 April 2025 | 05:45 WIB
header img
Wanita Islam dicitrakan sebagai wanita yang terbelakang, tersisihkan, tidak berdaya, bahkan tidak memiliki peran nyata di dalam kehidupan bermasyarakat. (Foto: Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang.

SETELAH PERINGATAN Hari Kartini, 21 April yang lalu, banyak diskusi yang terjadi dan membahas tentang emansipasi wanita. Di antara tema yang banyak dibahas adalah Islam dan kesetaraan gender. Sebuah tema yang sering dijadikan sebagai peluru untuk mendiskreditkan Islam.

Bukan rahasia lagi, salah satu stigma buruk yang disebarkan oleh musuh Islam adalah bahwa Islam merupakan agama yang merendahkan kaum wanita. Islam tidak menghargai kedudukan wanita, memasung kebebasannya, hingga menjadikannya sebagai manusia kelas kedua.

Oleh karenanya, Islam dianggap sebagai agama yang menghambat perjuangan kesetaraan gender. Kemudian, wanita Islam dicitrakan sebagai wanita yang terbelakang, tersisihkan, tidak berdaya, bahkan tidak memiliki peran nyata di dalam kehidupan bermasyarakat.

Benarkah demikian?

Tentu jawabannya adalah 100% stigma dan tuduhan itu salah alamat. Mari kita lihat sebenarnya siapa dan bagaimana perlakukannya kepada wanita sebelum Islam datang.

Pada catatan sejarah, dapat kita baca baik secara tersurat maupun tersirat bagaimana dahulu kala, misalnya bangsa Yunani memperlakukan wanita. Demikian pula dengan bangsa Romawi.

Bagi bangsa Yunani, wanita lebih dianggap sebagai sarana untuk memenuhi kesenangan saja. Demikian pula dengan bangsa Romawi yang memberikan hak kepada seorang suami atau ayah untuk dapat menjual istri atau anak perempuannya. Sungguh keterlaluan, bukan?

Demikian pula dengan bangsa Arab sebelum kedatangan agama Islam. Mereka memberikan hak bahwa seorang anak dapat mewarisi istri ayahnya. Kaum wanita tidak memiliki hak waris dan tidak berhak memiliki harta benda. Bahkan mereka ketika itu telah terbiasa mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka yang terlahir ke dunia.

Kondisi ini diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an melalui firman-Nya yang artinya:

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. An-Nahl [16]: 58).


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto: Ist)
 

Betapa mereka para kaum jahiliyah, sebelum datang ajaran Islam, benar-benar tidak menjaga dan memuliakan wanita. Namun, kondisi itu kemudian berbalik 180 derajat setelah kedatangan ajaran Islam yang dibawa oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Islam membawa wanita dari kegelapan menuju risalah yang terbit laksana mentari yang menerangi bumi. Ajaran Islam menolak semua perbuatan penistaan terhadap kaum wanita. Islam datang benar-benar menjaga, menjamin, dan memuliakan kaum wanita. Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa [4]: 19).

Ayat ini menjadi bukti sekaligus bantahan bahwa Islam tidak seperti stigma atau tuduhan yang disampaikan oleh musuh Islam selama ini. Islam adalah agama yang benar-benar memberikan kedudukan sejajar antara laki-laki dan wanita.

Tidak hanya dalam Al-Qur’an kita dapat menjumpai bukti bahwa Islam menjaga dan memuliakan wanita, Baginda Rasulullah SAW pun bersabda yang artinya: “Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” (HR. Muslim).

Dalam hadits yang lain, Baginda Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku.” (HR. At-Tirmidzi).

Islam memandang bahwa wanita adalah karunia dari Allah. Bagaimana tidak, dengan adanya wanita, melalui proses pernikahan yang sah seorang laki-laki dapat menjadikan wanita itu sebagai istrinya, yang dengannya laki-laki itu mendapatkan ketenangan lahir dan batin.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum [30]: 21).

Dengan kolaborasi yang baik antara laki-laki (suami) dengan wanita (istri) maka Allah menurunkan rasa sakinah, mawaddah, wa rahmah, serta keturunan-keturunan yang shalih dan shalilah. Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya:

“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl [16]: 72).


Islam membawa wanita dari kegelapan menuju risalah yang terbit laksana mentari yang menerangi bumi. (Foto: Ist)
 

Selain di dalam rumah tangga seperti yang sudah kita bahas di atas, contoh lain bahwa Islam memberikan kedudukan yang setara antara laki-laki dengan wanita adalah terkait dengan pahala dari amal ibadah yang dilakukan seseorang. Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya:

“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal shalih, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.” (QS. An-Nisa [4]: 124).

Cukup banyak ayat-ayat yang senada dengan ayat di atas, yang menunjukkan bahwa kedudukan wanita setara dengan kedudukan seorang laki-laki di dalam Islam. Pada surat Al-Taubah [9] ayat ke-71 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:

“Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan wanita, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Selain terhadap hak-haknya kaum wanita, Islam juga menjaga kaum wanita agar tidak sampai ternoda kehormatannya, jatuh wibawanya, dan rendah martabatnya. Laksana mutiara yang berharga mahal, begitulah Islam menempatkan dan menjaga seorang wanita.

Salah satu contoh penjagaan Islam terhadap wanita adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya:

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab [33]: 59).

Demikianlah sebagian bukti bahwa Islam sangat menjaga dan memuliakan wanita. Jangan ragu untuk membantah jika ada pihak-pihak tertentu yang masih mendiskreditkan Islam melalui hukum terkait dengan wanita. Yakinlah bahwa Islam sangat menjaga dan memuliakan wanita. (*)


Islam memberikan kedudukan yang setara antara laki-laki dengan wanita adalah terkait dengan pahala dari amal ibadah yang dilakukan seseorang. (Foto: Ist)

 

 

Wallahu a’lam bish-shawab

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut