Anda bertanya, dokter Menjawab. (Foto : iNewsSerpong)
TANYA - JAWAB
1. Apakah morfin itu halal?
Ketika presentasi di Sidang Fatwa - Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang morfin, seorang peserta sidang bertanya, “Morfin itu terbuat dari apa?”. Setelah dijawab kalau morfin itu dari tumbuh-tumbuhan, ia mengatakan bahwa kalau di Islam, semuanya yang berasal dari tumbuh-tumbuhan itu halal.
Hal ini perlu dijelaskan karena pernah ada orangtua yang tidak mengizinkan anaknya diberi morfin karena menganggap morfin itu haram. Akibatnya anak ini teriak-teriak kesakitan sampai akhirnya meninggal.
Kejadian ini menunjukkan kalau si anak tidak mendapatkan kualitas hidup yang baik, dan menjelang kematiannya tidak menunjukkan kualitas kematian yang baik.
2. Apakah anak yang mendapat morfin untuk jangka waktu yang cukup panjang akan mengalami ketergantungan?
Anak yang mengalami nyeri akibat kanker, bila mendapat morfin untuk jangka waktu yang cukup panjang, tidak akan mengalami ketergantungan.
Jadi, kuncinya adalah harus ada nyeri. Kalau tidak ada nyeri dan dapat morfin untuk waktu yang cukup lama, seseorang biasanya baru akan mengalami ketergantungan. Morfin adalah obat yang aman.
3. Apa benar morfin dapat menyebabkan gangguan pernapasan?
Selama ada nyeri, morfin tidak menyebabkan gangguan pernapasan. Memang harus diakui bahwa banyak literatur yang menuliskan bahwa efek samping morfin adalah gangguan pernapasan.
Morfin dapat membuat mengantuk dan tenang. Anak dalam kondisi yang tenang akan membuat napasnya jadi teratur. (Foto/Ilustrasi : Ist)
Namun, perlu diketahui bahwa hal itu terjadi karena orang yang diberi morfin tidak dalam keadaan nyeri. Bahkan dalam buku-buku yang membahas paliatif, morfin justru diberikan pada anak yang mengalami gangguan pernapasan.
Diharapkan pemberian morfin dapat membuat anak mengantuk dan tenang. Anak dalam kondisi yang tenang justru akan membuat napasnya jadi teratur.
Bagi keluarga, tentunya ini membuat mereka tenang karena melihat anaknya tidak menderita. Morfin adalah obat yang aman. (*)
Editor : Syahrir Rasyid