Syahrul Ibadah
Syahrul Ibadah adalah bulan ibadah. Bulan Ramadhan adalah bulan dimana umat Islam berlomba-lomba dalam melaksanakan amal shalih atau ibadah, baik secara individu maupun sosial.
Begitu banyak amal shalih atau ibadah yang dilakukan oleh umat Islam di bulan Ramadhan di luar ibadah puasa, seperti tadarus, infak, zakat maal, zakat fitrah, shadaqah, tarawih, kajian, dan ibadah-ibadah lainnya.
Rasulullah SAW bersabda: “Pada malam pertama bulan Ramadhan setan-setan dan jin-jin yang jahat dibelenggu. Pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun yang terbuka. Pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satupun yang tertutup.
Seseorang menyeru: wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan). Wahai yang mengharapkan keburukan / kemaksiatan berhentilah, Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan.” (HR. Imam At-Tirmidzi).
Syahru Ash-Shadaqah
Bulan Ramadhan dikenal juga dengan nama Syahru Ash-Shadaqah yang artinya bulan shadaqah. Rasa lapar dan dahaga yang dirasakan oleh orang yang berpuasa selama menjalankan puasa di bulan Ramadhan membuat keshalihan dan kepedulian sosial seseorang meningkat. Shadaqah atau berbagi kepada sesama menjadi bukti nyata yang banyak dilakukan pada bulan Ramadhan.
Imam At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Anas bin Malik RA, ia berkata: “Nabi SAW ditanya tentang puasa apa yang paling utama setelah Ramadhan? Beliau menjawab bulan Sya’ban untuk memuliakan bulan Ramadhan. Beliau ditanya lagi, lalu shadaqah apa yang paling utama? Beliau menjawab shadaqah di bulan Ramadhan.”
Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)
Sejatinya masih banyak nama lain dari bulan Ramadhan yang belum dibahas pada artikel ini. Mari kita raih keindahan dan keistimewaan bulan Ramadhan yang tercermin dari nama-nama lain bulan Ramadhan yang sarat makna tersebut dengan melaksanakan amal shalih.
Jadikan Ramadhan tahun ini seolah-olah sebagai Ramadhan terakhir bagi kita, agar kita dapat memaksimalkan segala potensi keshalihan yang ada pada diri kita untuk mendulang pahala dan ampunan dari Allah SWT.
Dengan demikian maka kita boleh berharap, di akhir Ramadhan kita akan menjadi manusia baru dengan menyandang gelar taqwa yang disematkan oleh Allah SWT.
Wallahu a’lam bish-shawab. (*)
Editor : Syahrir Rasyid