BREAKING NEWS: Alat Berat Ratakan Lapak Karaoke dan Prostitusi Ilegal di Roxy Ciputat

CIPUTAT, iNewsSerpong.id - Sekitar 40 bangunan yang berfungsi sebagai lapak karaoke dan kafe hiburan malam di kawasan Roxy, Jalan IR H Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, mulai digusur pada Senin (23/06/25).
Bangunan-bangunan ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 1 hektare yang ternyata merupakan milik pemerintah daerah.
Sejak beberapa tahun silam, area tersebut disalahgunakan sebagai lokasi hiburan malam, disinyalir menjadi tempat prostitusi serta peredaran miras dan narkotika. Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ikhsan, di lokasi menegaskan bahwa penggusuran ini dilakukan menyusul banyaknya keluhan dari warga sekitar.
"Di Roxy ini, di Ciputat ini memang warga masyarakat sekitar sudah beberapa kali melakukan komplain, karena memang disinyalir dijadikan tempat prostitusi dan juga peredaran miras dan narkotika," terang Pilar Saga Ikhsan.
Pemerintah kota telah melayangkan surat teguran sejak Maret lalu, sebanyak tiga kali. Namun, karena tidak diindahkan, eksekusi penertiban pun dilakukan hari ini. "Layangan surat sudah kami berikan dari bulan Maret, sampai 3 kali, sampai di bulan Juni ini. Dan ini adalah hari H untuk kita lakukan eksekusi penertiban," tegasnya.
Di lokasi, alat-alat berat terlihat mulai meratakan bangunan yang berbatasan dengan gedung apartemen. Meskipun sempat mendapat penolakan dari para penghuni dan pemilik lapak, penggusuran tetap berlanjut dengan pengawalan ketat ratusan petugas gabungan dari Satpol PP, polisi, dan TNI.
Lapak-lapak ini sendiri sudah berdiri lebih dari 7 tahun. Beberapa pemilik bangunan mengaku rutin memberikan setoran kepada oknum pengurus lingkungan setempat.
Dalam proses eksekusi, terjadi dialog antara perwakilan pemilik lapak dengan pihak pemerintah dan DPRD. Berdasarkan kesepakatan, pemerintah memberikan tenggat waktu tambahan 5 hari agar para pemilik dapat membongkar lapak mereka sendiri.
"Saya mohon diberi waktu 5 hari, karena kami harus cari biaya buat bongkar sendiri. Kami enggak punya uang sama sekali," ujar ketua paguyuban lapak, Stefanus Tarigan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta