get app
inews
Aa Text
Read Next : HIKMAH JUMAT : We Are The Champions

HIKMAH JUMAT : Tahun Baru, Momentum Hijrah Menuju Kebaikan

Jum'at, 27 Juni 2025 | 06:22 WIB
header img
Semangat hijrah harus diwujudkan dalam bentuk meninggalkan keburukan dan menuju kebaikan. (Foto: Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang

HARI BERGANTI HARI dan waktu pun terus berlalu. Tak terasa, tahun pun kini telah berganti. Berdasarkan penanggalan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT), hari ini, Jum’at, bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1447 H.

Itu artinya tahun 1446 H telah kita lalui, dan kini kita semua telah menapaki lembaran baru di tahun 1447 H. Tahun baru Islam merupakan momen penting dalam kalender Hijriyah. Ia bukan sekadar pergantian tahun, melainkan refleksi spiritual atas perjalanan hidup seorang muslim.

Memasuki tahun baru 1447 Hijriyah, setiap pribadi dituntut untuk melakukan introspeksi dan memperbarui tekad dalam meningkatkan kualitas iman, ibadah, dan akhlak. Tahun baru adalah kesempatan emas untuk berhijrah, yakni berpindah dari keburukan menuju kebaikan, dari lalai menuju taat, dan lebih bersungguh-sungguh lagi dalam beribadah.

Jika melihat dari sisi sejarahnya, maka tahun baru Islam merujuk pada peristiwa besar dalam sejarah umat Islam, yakni hijrahnya Baginda Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah. Peristiwa ini menjadi titik balik yang monumental dalam sejarah dakwah Islam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia, dan sesungguhnya pahala di akhirat lebih besar, kalau mereka mengetahui." (QS. An-Nahl [16]: 41).

Hijrah bukan hanya perpindahan fisik, tapi lebih dalam dari itu, ia adalah perubahan sikap dan komitmen menuju kehidupan yang lebih sesuai dengan ajaran Islam. Semakin mendekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diimplementasikan dalam ibadah maupun muamalah lainnya.

Untuk itu, agar tahun baru 1447 H ini menjadi momen perubahan yang positif, terdapat beberapa kiat yang dapat kita amalkan, sebagaimana dipaparkan berikut ini.

Muhasabah Diri

Muhasabah atau introspeksi diri adalah langkah pertama yang sangat penting untuk kita lakukan. Evaluasi atas amal perbuatan selama setahun yang lalu menjadi bekal utama untuk memperbaiki diri di tahun yang baru.

Dengan bermuhasabah, kita menyadari kekurangan yang pernah dilakukan dan bertekad memperbaikinya di masa yang akan datang. Baginda Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengoreksi dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati." (HR. At-Tirmidzi).


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
 

Menghidupkan Semangat Hijrah

Semangat hijrah harus diwujudkan dalam bentuk meninggalkan keburukan dan menuju kebaikan. Misalnya, hijrah dari malas menjadi rajin beribadah, dari sifat buruk menjadi akhlak mulia, dari lalai menjadi taat.

Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya: "Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak..." (QS. An-Nisa [4]: 100).

Memperbaiki Hubungan dengan Allah dan Sesama Manusia

Tahun baru adalah momen yang tepat untuk memperbaiki kualitas ibadah kepada Allah, seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Selain itu, penting pula memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, dengan cara meminta maaf, menjalin silaturahmi, dan meningkatkan kepedulian sosial.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, ...” (QS. Ali Imran [3]: 112).

Menetapkan Niat (Resolusi) Islami

Buatlah niat (resolusi) berdasarkan tujuan hidup seorang Muslim yakni meraih ridha Allah. Jadikan resolusi tahunan sebagai bentuk penguatan komitmen beribadah, belajar agama, menebar manfaat, serta memperbaiki diri secara terus-menerus dan bersungguh-sungguh. Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk kepadanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. At-Tirmidzi).

Menghindari Perayaan Berlebihan

Islam tidak mengajarkan perayaan tahun baru dengan hura-hura, pesta, atau tindakan sia-sia. Tahun baru Islam seharusnya diisi dengan kegiatan positif, seperti kajian keislaman, muhasabah bersama keluarga, dan amal saleh lainnya.

Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut ini: "Dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya, dan keadaannya sudah melewati batas." (QS. Al-Kahfi [18]: 28).


Tahun baru Islam merujuk pada peristiwa besar dalam sejarah umat Islam, yakni hijrahnya Baginda Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah. (Foto: Ist)
 

Bersyukur, Berdo’a dan Berdzikir

Dengan memasuki tahun baru 1447 H, kita patut bersyukur karena masih diberi kesempatan oleh Allah untuk mengisi lembaran baru. Ini adalah nikmat luar biasa yang tidak boleh disia-siakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: "Dan sungguh jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya..." (QS. Ibrahim [14]: 34).

Selain bersyukur, amalan lain yang dapat dilakukan adalah berdo’a dan berdzikir kepada Allah dengan penuh keyakinan agar dapat mengarungi tahun yang baru dengan lebih baik. Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Berdo’alah kepada Allah dengan keyakinan do’a kalian terkabul. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do’a dari hati yang lalai dan tidak serius.” (HR. Al-Hakim).

Optimis dan Tawakal

Tahun baru harus dimulai dengan semangat yang dipenuhi oleh optimisme bahwa kita dapat mengarungi tahun yang baru dengan baik. Namun demikian, sebagai manusia biasa, maka tetap harus bertawakal, yakni menyerahkan hasil akhir kepada Allah setelah melakukan ikhtiar secara maksimal.

Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Andai kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberi rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Ia pergi pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang." (HR. At-Tirmidzi).

Berdasarkan uraian di atas, maka mari kita jadikan tahun baru Islam 1447 H sebagai momen untuk memperkuat keimanan dan komitmen dalam berhijrah menuju kebaikan. Hijrah bukan sekadar peristiwa sejarah, tetapi juga semangat perubahan dalam kehidupan pribadi, sosial, dan spiritual.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mampu menjadikan momen ini sebagai titik balik dalam hidup. Semoga tahun 1447 H menjadi tahun penuh keberkahan, keberhasilan, dan kedekatan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. (*)


Tahun baru harus dimulai dengan semangat yang dipenuhi oleh optimisme bahwa kita dapat mengarungi tahun yang baru dengan baik. (Foto: Ist)

 

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

          

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut