Umur Panjang Peluang Investasi Amal Lebih Besar
Sebaliknya, jika umur panjang digunakan untuk berbuat baik, menebar manfaat, dan memperbanyak amal saleh, maka setiap detik kehidupan menjadi ladang pahala.
Orang yang usianya melampaui umur Rasulullah — 63 tahun — sering dianggap beruntung, karena mendapat “bonus waktu” untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal.
Dalam ajaran Islam, umur panjang seharusnya dimanfaatkan untuk membangun investasi amal jangka panjang.
Rasulullah mengajarkan, ada tiga amal yang tidak akan putus meski seseorang telah tiada: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan.
Inilah bentuk umur panjang yang sejati — bukan panjang dalam hitungan tahun, tapi panjang dalam keberkahan.
Karena hidup sejatinya bukan tentang berapa lama kita bernapas, tapi seberapa banyak manfaat yang kita tinggalkan.
Jadi, jika sains suatu hari benar-benar menemukan cara agar manusia hidup 150 tahun, semoga umur itu tidak hanya panjang secara biologis, tetapi juga panjang dalam kebaikan, kasih sayang, dan kebermanfaatan bagi sesama.
Sebab, umur panjang tanpa keberkahan hanyalah angka, sementara umur berkah akan hidup abadi dalam amal dan doa. (*)

Editor : Syahrir Rasyid