Pertanda Apa Ini? Semakin Banyak Politisi Muslim Menang Pilkada Amerika Serikat
Era Donald Trump ditandai retorika anti-Muslim dan kebijakan imigrasi ketat.
Hal ini memicu komunitas Muslim untuk lebih aktif terlibat dalam politik.
Keterlibatan politik menjadi bentuk perlawanan damai—melawan stigma dengan prestasi, representasi, dan kepemimpinan nyata.
Dari 76 kandidat Muslim yang dipantau CAIR, sebanyak 38 menang—angka tertinggi dalam sejarah AS.
Ini menunjukkan demokrasi Amerika masih menyediakan ruang luas bagi keberagaman keyakinan dan etnis.
Identitas minoritas kini tidak lagi menjadi beban politik, melainkan kekuatan sosial yang menggerakkan perubahan.
Dari New York hingga Virginia, dari wali kota hingga wakil gubernur, wajah perpolitikan Amerika semakin mencerminkan realitas masyarakatnya yang beragam.
CAIR menegaskan, “Muslim Amerika hadir, bersuara, dan turut membentuk masa depan demokrasi kita.”
Fenomena ini menunjukkan bahwa perjuangan representasi bukan hanya soal agama, tetapi tentang hak setiap warga untuk dilihat, diakui, dan didengar dalam demokrasi. (*)
Editor : Syahrir Rasyid