Waspada, Flu Babi Ancam Anak! Kenali Gejalanya Sejak Dini
JAKARTA, iNewsSerpong.id -- Kasus infeksi virus H1N1pdm09 atau yang dikenal sebagai flu babi kembali mencuat setelah lima anak di Riau meninggal dunia.
Temuan ini membuat para orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan, terutama karena gejalanya sering menyerupai flu biasa.
Menurut Epidemiolog Griffith University Australia, dr Dicky Budiman, gejala flu babi umumnya mirip influenza, namun pada anak ada tanda yang lebih khas—yaitu mual dan muntah, serta perubahan perilaku seperti lebih rewel dan mudah lelah.
Dicky menegaskan, gejala dapat memburuk jika ada infeksi bersamaan seperti pertusis atau adenovirus. Karena itu, anak yang menunjukkan tanda-tanda tersebut sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
Untuk mencegah penularan, pasien dianjurkan isolasi sampai 24 jam bebas demam tanpa obat, menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan, menerapkan etika batuk, serta menjaga nutrisi dan hidrasi.
Ia juga mendorong vaksinasi influenza dan pertusis bagi kelompok berisiko.
Menanggapi isu yang beredar, dr Dicky memastikan penularan H1N1pdm09 di Riau bukan berasal dari konsumsi daging babi. Virus ini sekarang sudah menular antarmanusia, sama seperti flu musiman lainnya. Karena itu, istilah “flu babi” sebenarnya kurang relevan.
Penularan terjadi melalui droplet, aerosol, dan kontak erat, dengan anak-anak di bawah 5 tahun menjadi kelompok paling rentan. Di wilayah terdampak, faktor lingkungan seperti sanitasi buruk, kurang gizi, dan cakupan imunisasi rendah memperparah situasi.
Dengan meningkatnya kasus, kewaspadaan menjadi kunci. Orang tua perlu sigap mengenali gejala, menjaga kebersihan, dan memastikan anak mendapat imunisasi lengkap. Flu babi bukan lagi sekadar isu, tetapi ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat.
Gejala yang harus diwaspadai antara lain:
Editor : Syahrir Rasyid