Kalbar- iNewsSerpong.id- Pengiriman hewan ternak , termasuk hewan babi bukanlah hal yang bisa dianggap sederhana. Salah dalam pola dan penanganan pengiriman akan sangat berisiko besar bagi hewan ternak terutama dalam penyebaran penyakit yang dibawa ternak tersebut.
Ya, salahsatunya adalah penyakit ASF (African Swine Fever) atau yang dikenal awam sebagai Flu Babi. Pengiriman Ternak Babi ke wilayah Kalimantan Barat yang dilakukan melalui darat dari Pulau Jawa atau Bali via Kalimantan Tengah akan sangat menyulitkan bagi Dinas Peternakan Kalimantan Barat atau pihak berwenang lainnya untuk melakukan pengawasan ketat dan pengendalian penyebaran virus Flu Babi di Provinsi “khatulistiwa” ini.
Praktisi Kebijakan Publik, Herman Hofi Munawar menegaskan, akan sangat mudah mengawasi kondisi Kesehatan hewan ternak apabila dilakukan pengiriman via Pelabuhan, termasuk upaya antisipasi pencegahan dan pengobatan bagi hewan tersebut sebelum kemudian ditentukan layak atau tidak untuk didistribusikan dan dikonsumsi. "Jangan sebebas mungkin regulasi memasukkan hewan ternak , apakah itu hewan ternak babi, sapi, kambing, harus melalui pengawasan yang ketat dari instansi-instansi terkait dalam hal ini khususnya pihak Karantina Hewan Kalimantan Barat,” himbaunya.
Herman Hofi berharap kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan penertiban masuknya ternak hewan babi di Kalbar.”Bukan hanya ternak babi saja, termasuk juga hewan ternak sapi, kambing, unggas dan lainya,”pungkasnya.*
Editor : Syahrir Rasyid