Dia mengatakan, fluktuasi penerimaan bulanan sepanjang Januari Maret 2022 dipengaruhi basis penerimaan 2021 yang juga fluktuatif.
"Pertumbuhan penerimaan masyarakat meningkat selain karena low based effect dari Maret 2021, juga dikarenakan pergeseran sebagian penerimaan Februari ke Maret akibat 3 hari terakhir Februari jatuh pada hari libur, peningkatan ekspor, serta PPS," ungkap Sri.
Tanpa pergeseran ini, sebut dia, penerimaan Februari diperkirakan tumbuh 22,3 persen dan Maret tumbuh 45,4 persen. Sri juga memprediksi bahwa normalisasi akan terjadi pada bulan-bulan berikutnya.
"Karena basis penerimaan tahun 2021 terus meningkat hingga ke akhir tahun mendekati level pra-pandemi. Growth 2021 sejak April selalu positif, growth Mei-Agustus dari 20 persen, dan growth September-Desember lebih dari 30 persen," pungkasnya.(*)
Editor : A.R Bacho