get app
inews
Aa Text
Read Next : Selain Ikuti Sunnah Rasulullah, Ini Keutamaan Menikah di Bulan Syawal

HIKMAH JUMAT : Syawal Bulan Peningkatan Dan Pembuktian Ketaqwaan

Jum'at, 13 Mei 2022 | 11:17 WIB
header img
Pada bulan Syawal ummat Islam merayakan Idul Fitri sebagai hari kemenangan setelah sebulan penuh berjuang untuk mengalahkan berbagai godaan. (Foto : Ist)

Bagi ummat Islam yang tetap istiqamah, maka tentu bulan Syawal ini menjadi saat yang tepat untuk membuktikan ketaqwaanya. Pada bulan Syawal juga terjadi peningkatan ibadah yang mengantarkannya menjadi insan yang lebih baik lagi dari sebelum datangnya Ramadhan.

Namun bagi ummat Islam yang belum bisa istiqamah, maka bulan Syawal bisa saja justru menjadi bulan dimana dia gagal membuktikan ketaqwaanya. Amal ibadahnya semakin menurun dari waktu ke waktu, yang pada gilirannya dia kembali kepada kondisi sebelum datangnya bulan Ramadhan.

Jika demikian yang terjadi, maka ummat Islam yang seperti itu laksana kaum yang mengenal Allah hanya di bulan Ramadhan. Sebagaimana pendapatnya Imam Bisyr bin Al-Harits Al-Hafi di atas, maka kaum yang seperti itu adalah termasuk ke dalam seburuk-buruknya kaum. Na’udzubillah.

Oleh karenanya, mari kita jadikan bulan Syawal ini sebagai bulan peningkatan. Dengan demikian maka kita akan termasuk ke dalam golongan kaum yang shalih, yakni kaum yang rajin dan sungguh-sungguh beribadah dalam setahun penuh.

Hanya dengan meningkatkan ibadah dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan, maka gelar muttaqin seseorang akan tetap kokoh di dalam hatinya. Pakaian taqwanya tetap akan menjadi pakain terindahnya, dan bahkan akan menjadi bekal terbaiknya.

Allah SWT berfirman: “… Berbekallah, dan sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah [2]: 197).

Di bulan Syawal ini pun, mari kita perbanyak do’a kepada Allah agar diberikan hati yang senantiasa istiqamah, sebagaimana do’a yang senantiasa dibacakan oleh baginda Rasulullah SAW:

“Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diniika.”

Yang artinya: “Wahai Rabb yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku kepada agama-Mu.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, dan Al-Hakim).  

Wallahu a’lam bish-shawab.


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut