JAKARTA, iNewsSerpong.id - Jangan sepelekan kesehatan organ intim senantiasa harus menjadi perhatian utama untuk wanita. Dibutuhkan ketekunan dan ketelitian dalam merawat kesehatan vagina. Jika tidak, bisa muncul beragam masalah, termasuk keputihan.
Keputihan sebenarnya adalah normal. Bahkan, produksinya bisa meningkat saat wanita sedang alami peningkatan jumlah hormon di sekitar masa haid atau saat hamil, stres, kelelahan, mendapat rangsangan seksual, dan sedang menggunakan obat tertentu atau alat kontrasepsi.
Agar daerah kewanitaan tetap sehat dan tidak terjadi masalah keputihan yang tidak normal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa cara menjaga kesehatan vagina :
Gunakan Pakaian Dalam dari Bahan Katun
Gunakan pakaian dalam berbahan katun ataupun sutra daripada sintetis. Celana dalam berbahan katun bersifat menjaga kelembapan dan membatasi keringat sehingga tidak terlalu basah.
Vagina yang terlalu basah dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri. Jangan lupa untuk mengganti pakaian dalam Anda setiap hari.
Hindari Pakaian Ketat
Jangan menggunakan pakaian ketat (celana ketat atau jeans) ataupun stocking terlalu lama. Pakaian tipe ini dapat meningkatkan kelembapan di area kewanitaan, mempermudah iritasi, serta berisiko pertumbuhan jamur dan bakteri.
Hindari Produk Wewangian untuk Daerah Kewanitaan
Hati-hati memakai pewangi untuk daerah kewanitaan, misalnya tisu berwarna dan berpewangi, semprotan kewanitaan, serta pembalut berpewangi. Produk-produk sejenis ini bisa menyebabkan iritasi di daerah kewanitaan.
Rutin Ganti Pembalut Saat Menstruasi
Cara merawat dan menjaga kesehatan miss V selanjutnya adalah dengan rutin mengganti pembalut saat menstruasi. Secara berkala, gantilah pembalut sesuai dengan banyaknya aliran darah.
Semakin deras aliran darah, sebaiknya ganti pembalut lebih sering. Paling tidak, gantilah pembalut sekitar 2 - 3 kali sehari.
Rutin Mencuci Pakaian Dalam
Cuci dan bilas pakaian dalam hingga benar-benar bersih. Pastikan bahan iritan dari deterjen ataupun pengharum pakaian sudah benar-benar hilang. Jika terus-menerus dilakukan, tak heran bahan ini sebabkan gangguan kesehatan vagina.
Editor : Syahrir Rasyid