get app
inews
Aa Text
Read Next : Info Bun!, Mendag Beri Sinyal Harga Sembako Bakal Naik Lagi

Menteri Perdagangan Tegaskan Perdagangan Komoditas Perlu Ditata Ulang

Rabu, 25 Mei 2022 | 14:00 WIB
header img
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjadi salah satu pembicara di panel diskusi bertema Absorbing Commodity Shocks World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss. FOTO/Ist

Menurut Mendag Lutfi, yang dibutuhkan adalah perubahan mentalitas dalam memandang perdagangan bebas dunia sebagai lokomotif yang tidak bisa dilepaskan dari faktor-faktor non ekonomi. Konsep yang dikenal dengan ESG (environment, sustainability and governance) saat ini menjadi ukuran pertama dan utama bagi investor dalam menanamkan modalnya.

Konsep ESG adalah pembangunan ekonomi berbasis pemeliharaan lingkungan, pembangunan yang berkesinambungan dan tata kelola. "Kami di Indonesia percaya bahwa komitmen penuh terhadap ESG menciptakan platform untuk membangun rasa saling membutuhkan dan saling percaya antara semua negara di dunia," ujar Mendag Lutfi.

Sambungnya, tapi Indonesia tidak tinggal diam melihat beragam hambatan terhadap perdagangan dan perekonomian dunia. Menurut dia, Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN yang memiliki total populasi 600 juta orang saat ini bersama-sama 9 negara ASEAN lainnya berkomitmen penuh untuk menghilangkan kendala perdagangan antar negara ASEAN sebagai kontribusi nyata ASEAN dalam meringankan beban perekonomian dunia saat ini.

Hal tersebut dilakukan sambil 10 negara ASEAN saling mendukung dalam menerapkan konsep ESG di masing-masing negara. "Selanjutnya dengan komitmen penuh ASEAN dalam penerapan ESG, kami berharap perekonomian ASEAN bisa semakin terintegrasi ke dalam rantai pasok utama dunia (main global supply chain)," tegas Mendag Lutfi. Singkatnya, tegas Lutfi, ESG justru akan menjadi katalis sekaligus peluang untuk negara berkembang menjadi negara maju.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Rabu, 25 Mei 2022 - 12:20 WIB oleh Advenia Elisabeth dengan judul "Mendag Sebut Perang Rusia Ukraina Bukan Penyebab Inflasi Tinggi". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://ekbis.sindonews.com/read/779135/34/mendag-sebut-perang-rusia-ukraina-bukan-penyebab-inflasi-tinggi-1653455153

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios

Editor : A.R Bacho

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut