Makna للمس dalam ayat di atas maksudnya adalah jimak. Ini sesuai dengan makna di ayat lain yang menceritakan tentang Sayidah Maryam:
وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ
Artinya: Seseorang belum pernah ada yang menyentuhku. (QS. Ali Imran: 47)
Maksudnya menyentuh di sini adalah berjimak. Pendapat ini juga dikuatkan dengan pendapat para sahabat di antaranya adalah Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas dan Ibnu Umar.
3. Mazhab Malikiyah dan Hanabilah
Kedua mazhab ini mencoba untuk mengkompromikan dua pendapat mazhab Syafi'iyah dan Hanafiyah dengan mengatakan bahwa bersentuhan dengan lawan jenis yang membatalkan wudhu adalah yang dilakukan dengan syahwat.
Jika bersentuhan bukan dengan syahwat, seperti dalam cerita Sayidah Aisyah di atas, maka ia tidak membatalakan wudhu. Muhammadiyah memilih pendapat yang mengatakan bahwa bersentuhan kulit suami istri tidak membatalkan wudhu.
Wallahu A'lam (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 26 Mei 2022 - 10:26 WIB oleh Widaningsih dengan judul "Beberapa Penyebab Batalnya Wudhu Seorang Wanita Menurut 4 Mazhab | Halaman 2". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://kalam.sindonews.com/read/780065/72/beberapa-penyebab-batalnya-wudhu-seorang-wanita-menurut-4-mazhab-1653534332/20
Editor : Syahrir Rasyid