Hal itu pun yang juga Naya rasakan. Naya pun turut menghimbau, ketika sudah bekerja sebagai arsitek di Jepang, senantiasa menjalin silahturahmi dengan orang Indonesia yang di Jepang.
“Bekerja sebagai arsitek di Jepang yang penuh dengan referensi bangunan dengan arsitektur yang digemari dan kesempatan untuk berada lebih dekat dengan arsitek-arsitek Jepang kelas dunia, memang membahagiakan. Tetapi, juga tidak lalu mudah untuk dijalani. Mental yang sehat dan bahasa Jepang yang cukup, menjadi hal yang sangat penting untuk bertahan,” tutup Naya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait