Misteri Kematian Kebo Bule Keraton Solo jelang 1 Suro

Bramantyo
Prosesi kebo bule sebelum diarak dalam Kirab Malam 1 Suro di Solo. (Dok Foto Ahmad Antoni)

Kala itu, Paku Buwono II masih tinggal di Keraton Kartasura. Paku Buwono II terpaksa mengungsi ke Ponorogo karena kondisi Keraton Kartasura yang tengah bergejolak akibat geger pecinan.

Setelah geger pecinan berhasil ditumpas, dan Keraton Kartasura berhasil direbut kembali, Paku Buwono II ini pun membawa hadiah dari Bupati Ponorogo kembali ke Keraton kartasura. Kebo bule juga memiliki andil dalam menentukan lokasi baru untuk keraton. 

Hal itu karena Keraton Kartasura telah luluh lantak saat geger pecinan, leluhur kebo bule ini pun dilepas. Mereka diikuti oleh para abdi dalem. Singkat cerita, kebo bule itu berhenti di lokasi yang kini menjadi Keraton Kasunanan Surakarta.

Nama Kiai Slamet sendiri sebenarnya merupakan nama dari salah satu pusaka berbentuk tombak milik Keraton Kasunanan yang sering dibawa berkeliling tembok Baluwarti oleh Paku Buwono X. Saat kirab keliling tembok Keraton, Paku Buwono X selalu ditemani kebo bule yang mengikuti di belakangnya.

Karena rutinitas yang kerap dilakukan inilah kemudian berubah menjadi sebuah tradisi yang terus dilestarikan oleh kerabat keraton hingga saat ini. (*)

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network