Sekretaris Jenderal Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr. Tofan Widya Utami menjelaskan, stres yang signifikan ditambah dengan kurang terjaganya higiene area kewanitaan dapat memicu kelainan dan tingkat keparahan masalah di area tersebut.
"Area kewanitaan yang tampak dari luar ini sesungguhnya adalah vulva yang justru harus dijaga kebersihannya dengan cara yang sangat sederhana, di mana dapat dibasuh dan dibersihkan dengan sabun yang digunakan pada saat mandi," kata dr. Tofan Widya Utami.
Menurutnya, dikarenakan kulit yang melapisi tubuh juga terdapat mikroflora dan juga kuman patogen, maka dianjurkan menggunakan sabun antiseptik dan dilanjutkan dengan sabun yang cukup lembut (moist) agar tidak mengakibatkan kulit menjadi kering.
"Sebenarnya tubuh kita sudah memiliki natural defense yaitu dalam hal ini vagina memiliki keseimbangan (equilibrium) mikroflora normal sebagai pertahanan terhadap berbagai kondisi patogen (penyakit)," katanya.
Dia menjelaskan, segala kondisi yang mengganggu keseimbangan mikroflora normal di vagina ini akan memicu perubahan kondisi sehingga terjadi beberapa kondisi inflamasi (peradangan) ataupun infeksi. Salah satu upaya untuk meningkatkan mikroflora adalah dengan memberikan nutrisi berupa prebiotik dan menjaga kebersihan area kewanitaan.
Lebih lanjut Anastasia Damayanti memaparkan, Betadine mempersembahkan rangkaian produk perawatan kesehatan kewanitaan. Rangkaian Betadine Feminine Care Daily Wash memiliki keunggulan mengandung Prebiotik yang aman digunakan sehari-hari dan dapat membantu menjaga kesehatan area kewanitaan, serta memberikan pengalaman unik melalui sensasi foamnya.
"Khusus untuk periode menstruasi, kami menyediakan varian Betadine Feminine Hygiene yang mengandung antiseptik Povidone - Iodine 10 persen sehingga dapat memberikan perlindungan extra untuk mengatasi infeksi kuman" kata Anastasia.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid