HIKMAH JUMAT : Agar Nikmat Bertambah Nikmat

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Setiap nikmat yang diberikan Allah kepada manusia memiliki dua potensi. (Foto : SINDOnews)

Bersyukurlah terhadap nikmat yang Allah berikan walaupun nikmat itu terlihat hanya sedikit. Jika kita mampu bersyukur terhadap nikmat Allah yang terlihat sedikit, niscaya kita akan menjadi manusia yang mampu lebih bersyukur lagi tatkala menerima nikmat yang lebih besar.

Dengan bersyukur hati kita akan menjadi hati yang senantiasa merasa cukup (qanaah) terhadap nikmat yang Allah berikan. Ridha dengan pemberian dari Allah SWT, sehingga hati senantiasa merasa senang dan gembira. Inilah cara yang dapat kita lakukan agar nikmat bertambah nikmat.

Allah SWT berfirman: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7).

Menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, bersyukur hakikatnya adalah pengakuan hati terhadap nikmat-nikmat Allah dan menyanjung Allah karena nikmatnya, serta mempergunakannya dalam keridhaan Allah. Sementara pengingkaran terhadap nikmat Allah memiliki pengertian yang berlawanan dengannya.

Lebih lanjut Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di menjelaskan bahwa pengingkaran terhadap nikmat Allah akan mengundang azab Allah. Di antar azab-Nya adalah Allah akan melenyapkan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang tersebut.

Namun demikian, kebanyakan manusia memang tidak mampu bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan. Mereka ingkar terhadap segala bentuk kenikmatan yang diterimanya di dalam hidup dan kehidupannya.

Dalam Al-Qur’an surat Yunus [10] ayat 60, Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas umat manusia, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukurinya.”

Selain itu, Allah SWT juga berfirman yang artinya: “Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya.” (QS. Al-‘Adiat [100]: 6).

Berdasarkan kedua ayat di atas, maka jelaslah sudah bahwa memang kecenderungan manusia itu senantiasa lalai dalam bersyukur. Sehingga wajar saja jika nikmat yang Allah berikan di dunia ini hanyalah sebatas menjadi an-ni’mah, tidak membawanya meraih an-na’im.   


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)
   


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network