Jika permintaan berisi kata filter apa pun yang dipilih pengguna, itu secara otomatis ditempatkan di folder tersembunyi yang dapat dipilih untuk tidak pernah dibuka, meskipun tidak sepenuhnya dihapus.
Fitur ini disambut baik tetapi sudah lama tertunda, karena foto telanjang yang tidak diinginkan sebagian besar diabaikan oleh perusahaan media sosial dan sekarang menjadi masalah yang meluas.
Satu studi pada tahun 2020 oleh University College London menemukan bahwa dari 150 anak muda berusia 12-18, 75,8 persen telah dikirimi gambar telanjang yang tidak diminta. Mengirim foto telanjang yang tidak diinginkan, juga dikenal sebagai "cyberflashing" telah ditargetkan oleh beberapa yurisdiksi termasuk California dan Inggris.
Di Inggris, itu bisa menjadi tindak pidana jika RUU Keamanan Online disahkan oleh parlemen. California tidak melangkah sejauh itu, tetapi bulan lalu, legislatif dan senat negara bagian memberikan suara bulat untuk mengizinkan pengguna menuntut foto telanjang yang tidak diminta dan materi grafis seksual lainnya.
(*)