3. Uang Jaminan Keamanan Knightsbridge Inggris
Perampokan senilai 97 juta dolar AS atau sekitar Rp1,5 triliun ini melibatkan penjahat kawakan Valerio Viccei. Itu nilai dalam bentuk uang tunai dan sejumlah barang berharga. Dia menjadi buronan lebih dari 50 kasus perampokan bersenjata di Italia.
Kejadian tersebut berlangsung di London, Inggris, pada 1987. Modusnya, Viccei dan seorang asisten masuk bank dan mengatakan kepada staf ingin menyewa brankas. Begitu ditunjukkan lemari besi, Viccei lalu beraksi mengeluarkan senjata api, membekuk manajer dan penjaga bank.
Pelaku kemudian memasang tanda bahwa bank tutup dan saat bersamaan para pelaku lainnya masuk. Mereka membobol brankas dan membawa uang tunai jutaan dolar serta barang berharga.
Viccei melarikan diri ke Amerika Selatan namun akhirnya ditangkap di Inggris saat kembali untuk mengirim mobil Ferrari ke rumah barunya.
4. Perampokan Kantor Sekuritas Inggris
Perampokan senilai 83 juta dolar AS atau sekitar Rp1,3 triliun merupakan pencurian uang tunai terbesar dalam sejarah Inggris. Peristiwanya terjadi pada 2006 di kantor perusahaan jasa keamanan di Kent.
Mulanya seorang pria memfilmkan bagian dalam dari kantor itu. Kemudian, pelaku lainnya menggunakan topeng menculik manajer yang kemudian juga membawa kabur keluarganya. Para perampok membawa mereka ke gudang dan memaksa untuk memberi mereka akses ke tempat uang.
Beberapa perampok berhasil ditangkap meski aksi mereka tergolong rapi.
5. Banco Central Brasil
Perampokan terbesar di dunia berikutnya adalah Banco Central yang terjadi pada 2005 di Fortaleza, Brasil. Guinness Book of World Records bahkan memasukkannya sebagai perampokan bank terbesar di dunia.
Pelakunya melibatkan 25 orang anggota geng berkedok bisnis lansekap palsu. Mereka menghabiskan 3 bulan untuk menggali terowongan sepanjang sekitar 80 meter yang mengarah ke bawah brankas bank.
Begitu masuk, mereka mencuri beberapa kontainer berisi uang tunai 160 juta real Brasil atau sekitar Rp71,6 juta dolar kurs saat itu (sekitar Rp1,1 triliun saat ini). Namun petugas hanya berhasil menangkap delapan orang beserta uang 20 juta real.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait