JAKARTA,iNewsSerpong.id – Bursa Efek Indonesia kedatangan emiten baru, PT Isra Presisi Indonesia Tbk usai mencatatkan sahamnya hari ini, Jumat (9/12/2022).Pada perdagangan perdananya, harga saham Isra Presisi dibuka naik 7,29% ke level Rp103. Sebelumnya perseroan telah menetapkan harga penawaran sebesar Rp96 per saham.
Hingga pukul 09.10 WIB, harga saham dengan kode ISAP ini naik 4,17% ke level Rp100. Adapun, volume saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 238 juta, dengan nilai transaksi mencapai Rp22,92 miliar. Sedangkan frekuensinya sebanyak 14.653 kali.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), ISAP menawarkan sebanyak 1,50 miliar saham atau setara 37,31% dari modal disetor dan ditempatkan.
Direktur Utama ISAP, Asrullah mengatakan langkah perusahaan mencatatkan sahamnya di BEI merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan pendanaan dalam bentuk modal kerja dan tata kelola perusahaan yang lebih baik lagi.
"Serta mendukung penggunaan produk dalam negeri, di mana dana yang diperoleh dari IPO digunakan untuk lokalisasi produk yang awalnya dilakukan impor oleh pelanggan perseroan," kata Asrullah dalam keterangan resminya, Jumat (9/12/2022).
Perusahaan yang bergerak di bidang industri mesin dan perkakas mesin untuk pengerjaan logam ini akan menggunakan 25% dari dana IPO atau sekitar Rp35 miliar untuk modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil after market, antara lain body kit, cover handle, garnish list Toyota, Daihatsu, Suzuki, serta aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Cakrawala Maju Sejahtera.
Selanjutnya, sekitar 24,6% atau sebesar Rp34,50 miliar dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture aksesoris mobil after market, antara lain body kit, cover handle, garnish list Honda, Suzuki, serta aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Milenium Multiguna Mandiri.
Kemudian, sekitar 24,9% atau sebesar Rp34,90 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil after market, antara lain wiper, karpet mobil, body kit, cover handle, garnish list Nissan, Mitsubishi, serta aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Aristo Satria Mandiri Indonesia.
Lalu, sekitar 25,4% atau sebesar Rp35,60 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan ball screw, bearing spindle, arbor BT 50, arbor BT40, cutting tools, conrod screw yang dikerjakan di PT Techno Shouko Indonesia.
Sedangkan, sisanya akan digunakan untuk modal kerja operasional perseroan, yaitu pembelian bahan baku, bahan pembantu, listrik dan pembayaran gaji karyawan.(*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait