Dia menulis SMS: “Saya baru saja memberinya dosis. Berhenti untuk whiskey lalu di Dixieland untuk berhenti. LMK."
Dalam pesan teks lain dia khawatir jumlah pil yang diminum Merriman mungkin tidak cukup dan dia bisa bangun.
SMS Janks berbunyi: "Dia bangun. Saya benar-benar tidak ingin menjadi orang yang melakukan ini. "Saya akan memukul kepalanya saat dia bangun."
"Saya tidak bisa menggendongnya sendirian dan saya tidak bisa menyimpan tubuh yang menendang di bagasi saya," lanjut SMS tersebut.
Janks menelepon orang lain untuk meminta bantuan beberapa jam kemudian, saat pihak berwenang diberitahu tentang SMS-nya dan polisi dipanggil ke rumah tersebut.
Polisi tiba di rumah ayah tirinya dan menemukan tubuh Merriman di bawah tumpukan sampah termasuk selimut dan kotak--tepat sebelum mereka akan meninggalkan properti tersebut.
Pengacara Janks, Marc Carlos, bagaimanapun berpendapat bahwa ayah tirinya meninggal karena kesehatan yang buruk dan akibat koktailnya sendiri. Pengacara bersikeras bahwa Janks tidak membunuh ayah tirinya.
"Anda tidak akan menemukan bukti bahwa dia [korban] dicekik sampai mati. Sains tidak mendukung pencekikan," katanya, seperti dikutip The Mirror, Selasa (13/12/2022).
(*)
Editor : Syahrir Rasyid