Nabi Palsu Thulaihah bin Khuwailid Al-Asadi Seorang Sahabat Murtad, Akhirnya Tobat dan Mati Syahid

Vitrianda Hilba Siregar
Nabi palsu Thulaihah bin Khuwailid Al-Asadi bukanlah orang sembarangan, tapi dia seorang sahabat yang murtad lalu mengaku sebagai nabi. Foto: Ilustrasi/Freepik

Akhirnya mereka semua meninggalkan Thulaihah. Thulaihah ketika melarikan diri sempat dikejar oleh ‘Ukasyah bin Mihshan dan Tsabit. Namun keduanya dibunuh oleh Thulaihah karena Thulaihah adalah orang jago dalam berperang.   ‘Ukasyah bin Mihshan adalah seorang sahabat yang biasa disebut namanya dalam sebuah hadits tentang 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab. Di antara 70 ribu orang tersebut adalah ‘Ukasyah,

سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ

“‘Ukasyah telah mendahuluimu dalam meminta masuk dalam salah satu dari tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.” (3)

‘Ukasyah meninggal ketika dia melawan Thulaihah, dia mengejar Thulaihah yang pergi bersama istrinya namun karena Thulaihah lebih kuat darinya akhirnya ‘Ukasyah kalah dan meninggal dunia. Lalu datanglah Tsabit mengejar Thulaihah namun Tsabit juga kalah darinya dan meninggal dunia.

Thulaihah pergi ke Syam dan tinggal di kota Halb. Kemudian Thulaihah sadar akan kesalahannya namun dia malu untuk bertemu dengan Abu Bakar karena telah terjadi peperangan di zamannya karena dirinya. Hingga ketika Abu Bakar meninggal dunia lalu diganti oleh Umar bin Khattab maka datanglah Thulaihah dan ingin membaiat Umar. Umar berkata kepada Thulaihah,

أَنْتَ قَاتِلُ عُكَاشَةَ وَثَابِتٍ! وَاللَّهِ لا أُحِبُّكَ أَبَدًا فَقَالَ: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، مَا تَهِمُّ مِنْ رَجُلَيْنِ أَكْرَمَهُمَا اللَّهُ بِيَدِي، وَلَمْ يُهِنِّي بِأَيْدِيهِمَا! فَبَايَعَهُ عُمَرُ

“kamu telah membunuh ‘Ukasyah dan Tsabit, demi Allah aku tidak akn mengakuimu selamanya. Maka Thulaihah pun menjawab: wahai Amirul Mukminin, mengapa kau sibuk dengan dua orang yang Allah telah memuliakan keduanya lewat tanganku (dengan membunuhnya  sehingga keduanya mati syahid). Dan Allah tidak menghinakan aku dengan membiarkan aku mati lewat kedua tangan mereka (yaitu jika ia mati maka ia akan mati dalam keadaan kafir). Akhirnya Umar menerima baiatnya.” (4)

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network