SERPONG, iNewsSerpong.id - Perang Badar menjadi sebuah sejarah dan catatan teramat penting dalam perkembangan Islam.
Perang Badar adalah perang yang sangat besar. Allah Ta'ala menamakannya Yaumal Furqan, hari pembeda.
Perang Badar terjadi pada tahun kedua Hijriah dan saat itu pasukan Muslim hanya sekitar 300 orang menghadapai sekitar 1.000 pasukan kaum musyrikin dengan persenjataan yang sangat kuat.
Perang Badar terjadi karena Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat keluar dalam rangka menghadang kabilah dagang Abu Sufyan. Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat telah terusir dari kota Mekkah, dan orang-orang musyrikin telah merampas harta mereka, maka saat itulah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat merampas balik harta orang kafir Quraisy.
Namun, Abu Sufyan lolos dari hadangan kaum muslim, lalu kemudian meminta pertolongan kepada Abu Jahal dan kawan-kawannya, sehingga datanglah 1.000 pasukan kafir Quraisy dengan persenjataan yang sangat kuat.
Ustaz Firanda Andirja mengisahkan, ketika itu, kondisinya tentu sangat genting. Jumlah kaum muslimin dan persenjataan mereka tidak sebanding dengan jumlah kaum musyrikin dan juga persenjataannya. Oleh karenanya, ketika itu Nabi Muhammad berdoa dengan beristigasah, sebagaimana yang Allah abadikan dalam firman-Nya,
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُم بِأَلْفٍ مِّنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
“Ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, maka akan diperkenankan bagi kalian, ‘Sungguh Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut’.” (QS. Al-Anfal: 9)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait