HIKMAH JUMAT : Apa Tipe Rumah (Tangga) Anda?

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Rumah menjadi saksi terhadap suka dan duka perjalanan hidup suatu keluarga. (Foto : Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. : Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina

RUMAH adalah kebutuhan primer setiap manusia. Rumah merupakan tempat tinggal suatu keluarga sekaligus tempat berlindung dari panas dan hujan. Tidak hanya itu, rumah juga menjadi saksi terhadap suka dan duka perjalanan hidup suatu keluarga.

Banyak manusia yang berlomba untuk membangun sendiri dan mewujudkan rumah impiannya. Alternatif lainnya adalah memilih dan membeli rumah yang  dibangun atau ditawarkan oleh para pengembang perumahan.

Berbagai macam tipe rumah dibangun atau ditawarkan, lengkap dengan keunggulan dan keistimewaan kawasan di mana rumah tersebut berdiri. Ada rumah yang tergolong tipe sangat sederhana, sederhana, hingga rumah mewah.

Sayangnya, tipe rumah apa pun yang dipilih, tak ada satu pun yang mampu memberikan jaminan akan kedamaian dan kebahagiaan hati sang pemilik rumah. Bukan rumah mewah yang membuat penghuninya merasa damai dan bahagia, bukan pula rumah yang sederhana atau sangat sederhana.  

Rumah yang penuh dengan kedamaian, kebahagiaan dan penghuninya jauh dari rasa resah serta gelisah adalah sebuah potret rumah yang dikenal dengan bayti jannati. Bayti jannati (rumahku surgaku) dapat diwujudkan jika rumah tangga yang dibentuk dalam rumah tersebut sesuai dan sejalan dengan firman Allah SWT yang artinya:

“Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia menjadikan di antara kalian rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum [30]: 21).

Cinta dan kasih sayang, saling menghormati dan menghargai, adalah beberapa hal yang wajib diusahakan oleh setiap pasangan suami-istri dan juga anggota keluarga lainnya, agar konsep bayti jannati dapat diwujudkan.

Mari kita kenali beberapa tipe hubungan antar anggota keluarga (tipe rumah tangga) yang ada. Hal ini penting kita ketahui, karena tidak seluruh tipe rumah tangga dapat mewujudkan kedamaian dan kebahagiaan.

Setidaknya terdapat tujuh tipe rumah tangga, yaitu:

Tipe Hotel

Rumah tangga tipe hotel dapat terjadi jika penghuni rumah tersebut menjadikan rumah tempat tinggalnya hanya sebagai tempat transit seperti hotel. Suami atau istri datang dan tinggal di rumah tersebut sebatas singgah, tidur, makan, dan buang hajat. Setelah kebutuhannya terpenuhi, maka kemudian pergi lagi.

Suami, istri, atau kedua-duanya lebih sibuk dan banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Tidak ada komunikasi yang terjalin dengan baik, keduanya sibuk dengan urusannya masing-masing di luar rumah.


Rumah tangga tipe hotel, penghuni menjadikan rumah tempat tinggal hanya sebagai tempat transit seperti hotel. (Foto : Ist)

Tipe Rumah Sakit

Di rumah sakit banyak dokter yang merasa bahwa dirinya yang berjasa menyembuhkan pasien. Sementara itu, sang pasien juga merasa bahwa dia juga berjasa atas dokter karena sudah membuat dokter memperoleh pendapatan.

Rumah tangga tipe rumah sakit adalah rumah tangga yang masing-masing penghuninya merasa lebih berjasa daripada penghuni lainnya. Misalnya, sang suami yang mencari nafkah merasa lebih berjasa dari sang istri yang hanya fokus mengurusi urusan rumah tangga atau sebaliknya.

Tipe Pasar

Pasar merupakan tempat bertemunya pedagang dan pembeli. Apa jadinya jika pedagang menjual barangnya tanpa memberikan kesempatan sedikit pun kepada pembeli untuk menawar harganya. Begitu juga sebaliknya, pembeli karena merasa sebagai raja, ia merasa punya hak untuk membeli barang dengan harga sesuai kemauannya.

Andaikan dalam rumah tangga, seorang suami yang merasa sebagai pemimpin keluarga, atau juga seorang istri yang merasa mampu mengendalikan suaminya, selalu mengatakan “pokoknya...!!!” dalam setiap keputusannya, tentu tidak ada ruang kompromi lagi terkait urusan rumah tangga yang mereka jalani.

Tipe Kuburan

Kuburan identik dengan tempat yang sunyi, sepi, dan “dingin”, bahkan cenderung menyeramkan. Kuburan menjadi ramai jika ada prosesi penguburan jenazah, dan setelah itu kembali menjadi sepi seperti sedia kala.

Rumah tangga tipe kuburan adalah rumah tangga yang antar penghuninya tidak pernah ada komunikasi langsung, ungkapan kata-kata secara verbal, saling tegur sapa, atau saling bercanda. Sunyi, sepi, serta tanpa kehangatan bahkan menyeramkan adalah kondisi yang ada di dalam rumah tangga tipe kuburan.

Tipe Ring Tinju

Ring tinju adalah tempat di mana dua orang saling serang, saling pukul walau kadang saling berpelukan, hingga salah satunya dinyatakan sebagai pemenang. Di ring tinju juga terdapat wasit yang kadang berusaha memisahkan, namun juga membiarkan kedua orang petinju tersebut berkelahi hingga berdarah-darah, hingga habis batas waktunya.

Bayangkan, apa yang terjadi jika rumah tangga kita laksana ring tinju? Suami istri setiap kali bertemu lebih banyak saling serang, bahkan terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tak jarang, piring pun terbang, perabotan berantakan, hingga anak-anak harus menjadi wasit sekaligus menjadi korban. Dalam bahasa Sunda, rumah tangga tipe ring tinju disebut awet rajet.

Sampai dengan tipe kelima ini, adakah tipe yang sesuai dengan tipe rumah (tangga) anda?


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)

Tipe Sekolah

Sekolah adalah tempat di mana sikap saling asah, asih, dan asuh tumbuh dan berkembang dengan baik. Sekolah menjadi pusat transfer ilmu pengetahuan, kegiatan diskusi, tempat menambah wawasan dan juga pengetahuan.

Rumah tangga tipe sekolah adalah rumah tangga di mana suami atau istri bisa saling berbagi ilmu, saling mengisi, dan saling memahami. Rumah tangga sejatinya adalah belajar, karena tidak ada orang yang pandai dalam berumah tangga.

Tak ada jaminan bahwa rumah tangga yang sudah puluhan tahun dipastikan tidak akan mengalami kegagalan. Tanpa adanya rasa saling asah, asih, dan asuh, perpisahan tetap menjadi ancaman.  

Tipe Masjid

Salah satu aktivitas utama yang dilakukan di masjid adalah shalat berjamaah. Shalat selalu diawali dengan niat, rukuk dan sujud secara bersama-sama, dan diakhiri dengan mengucapkan salam. Sebagaimana kita ketahui, shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian.

Rumah tangga adalah bersatunya dua insan dalam bingkai ibadah kepada Allah SWT. Oleh karenanya, rumah tangga tipe masjid akan dibangun di atas niat yang tulus untuk meraih ridha Allah SWT. Melangkah bersama dan saling setia, tanpa ada satu pun yang mengkhianati.

Keluarga tipe masjid, akan senantiasa menebarkan kedamaian, ketenangan, dan kebahagiaan tidak hanya bagi seluruh anggota keluarganya, namun juga untuk lingkungannya.

Rumah tangga tipe sekolah atau tipe masjid atau gabungan keduanya adalah tipe ideal yang akan mengantarkan penghuninya tidak hanya bersama di dunia, namun juga di surga-Nya kelak. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang beriman pula, kami pertemukan mereka dengan anak cucunya (dalam surga), tanpa dikurangi sedikit pun pahala amal kebaikannya, setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At-Tur [52]: 21). (*)


Rumah tangga tipe masjid, melangkah bersama dan saling setia, tanpa ada satu pun yang mengkhianati. (Foto : Ist)

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network