Buku Opticks Newton pertama kali diterbitkan pada tahun 1704 dan merupakan puncak dari beberapa dekade penyelidikan fisikawan terhadap sifat cahaya.
Newton menulis Opticks dalam bahasa Inggris yang populer dan vernakular, membuatnya dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas.
Buku Opticks Newton berbeda dengan buku "Principia Mathematica" yang lebih terkenal berisi uraian tiga hukum gerak dan ditulis dalam bahasa Latin.
Dari sekian banyak penemuan yang dirinci dalam halaman-halamannya, Newton menjelaskan bagaimana prisma kaca dapat memecah menjadi cahaya putih dan menyusunnya kembali dengan warna penyusun spektrum optik.
Buku salinan Opticks yang ditemukan oleh DiLaura diyakini sebagai salah satu dari dua edisi pribadi yang awalnya dimiliki oleh Newton dan disimpan dalam koleksi Perpustakaan Huntington.
Salinan pribadi dan edisi pertama buku-buku Newton sangat langka dan diharapkan dapat dijual dengan harga tinggi. Pada tahun 2016, edisi pertama Latin "Principia Mathematica" Newton dijual di Christie's di New York seharga USD3,7 juta (Rp56 miliar) kepada pembeli yang dirahasiakan.
Rekor penjualan ini menjadikannya buku ilmiah termahal yang pernah dijual melalui lelang. (*)
Buku bersejarah yang pernah hilang. (Foto : Ist)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada oleh dengan judul "Setelah Hilang Satu Abad, Buku Optik Isaac Newton Dilelang Rp6,98 Miliar".
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait