"Kemudian pada malam yang gelap gulita mereka menguburkan mayat tadi pada salah satu lubang kubur. Lalu semua kubur diratakan sehingga tidak tahu mana kubur yang asli." "Ini sikap para sahabat," tegas Syekh.
Syekh melanjutkan, lihat fitnah mayat laki-laki ini, apabila dia dikeluarkan hujan pun turun, ini adalah fitnah.
Kemudian kisah ini ada pelajaran lain yaitu terkadang orang melakukan kesesatan dengan alasan pengamalan. Misalnya seperti si A pergi ke kubur itu, lalu sembuh.
"Atau si A meminta jodoh di kubur itu dan terkabul. Atau si A meminta anak dan terkabul. Ini adalah fitnah. Tidak menunjukan bahwa perbuatan itu benar," tegasnya.
"Kami akan istidraj dari arah yang tidak mereka ketahui (QS. Al- Qolam: 44) maka lihatlah fitnah ini dan sikap para sahabat. Mereka sampai menggali 13 kubur.
Lalu Abu Aliyah ditanya "Siapakah mayat itu sebenarnya?", Beliau menjawab "Sebagian menamainya Daniel." Lalu sebagian lagi mengatakan, beliau seorang nabi. Sebagian lagi mengatakan beliau orang saleh.
"Tapi fokuskan pada fitnah (ujian) ini. Lalu lihat sikap para sahabat," ujar Syekh mengingatkan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait