Balon China tampaknya memicu kecemasan di Gedung Putih, dengan Presiden Joe Biden memerintahkan tiga objek lainnya untuk ditembak jatuh secara berurutan segera setelah insiden awal.
Namun, dalam pidato pekan lalu, Biden mengungkapkan badan-badan intelijen telah menilai benda-benda itu "kemungkinan besar" balon cuaca.
Dia mengakui militer telah menggunakan rudal udara-ke-udara yang canggih, yang ditembakkan dari pesawat bernilai jutaan dolar untuk menetralisir instrument ilmiah yang tidak berbahaya.
Hingga Jumat lalu, militer menghentikan pencarian puing-puing ketiga objek tersebut, setelah para pejabat mengatakan kondisi cuaca buruk akan membuat mereka sulit ditemukan.
Lebih lanjut menggarisbawahi kesalahan tersebut, satu kelompok hobi yang berbasis di Illinois menawarkan bukti bahwa perangkat yang jatuh di wilayah Yukon Kanada kemungkinan adalah salah satu dari “balon pico”, perangkat kecil yang dikirim tinggi ke atmosfer dan dilacak oleh penggemar amatir, yang biasanya berharga antara USD12 dan USD200 untuk membuatnya.
Meskipun masih belum jelas bagaimana militer bisa melewatkan balon, yang telah mengudara selama 123 hari dan mengelilingi bumi enam kali, para pejabat mengatakan tiga benda itu dideteksi tidak lama setelah penyesuaian radar dilakukan Komando Pertahanan Ruang Udara Amerika Utara (NORAD).
(*)
Editor : Syahrir Rasyid