JAKARTA, iNewsSerpong.id - Perkumpulan Penyalur Kedelai Nasional (PPKN) resmi terbentuk dan mendeklrasikan perkumpulan tersebut pada Kamis, 2 Maret 2023 di Jakarta.
Salah satu tujuan hadirnya PPKN adalah berkomitmen mengkoordinir distribusi kedelai dan juga berkontribusi mendukung bisnis para pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai.
Ketua PPKN Darmini Lesmana mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan sekitar 2,9 juta ton kedelai untuk kebutuhan pengrajin tempe dan kedelai.
Namun mirisnya untuk kebutuhan tersebut ternyata 90 persen dipasok dari luar negeri, impor dari Amerika Serikat, Brasil dan Argentina sebagai pemasok terbesar. Sementara sisanya dari dalam negeri. "Setiap tahunnya kita butuh 2,9 juta ton, 90 persen diantaranya impor dari beberapa negara," ujar Darmini.
Darmini melanjutkan, jaminan pasokan kedelai dan harga yang stabil menjadi harapan pagi para pelaku usaha yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utama.
Darmini menambahkan keberadaan PPKN selain menghimpun dan mengkoordinasikan semua pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai dan turunannya, juga menjadi jembatan dalam menyuarakan aspirasi.“PPKN optimistis, semua program-program yang dijalankan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak,” jelas Darmini.
Sementara itu Wakil Ketua PPKN Teguh Kurnia Gunawan, menjelasakan bahwa keberadaan PPKN untuk membantu pemerintah menyalurkan subsidi kedelai.
Saat ini, kata Teguh, hanya satu organisasi saja yang menyalurkan subsidi. Mirisnya dari anggaran subsidi kedelai pada 2022 sebesar Rp800 miliar ternyata yang terserap sekitar Rp250 miliar.
"Ini artinya anggaran subsidi yang terserap sangat minim. Nah PPKN hadir dalam konteks sekaligus membantu pemerintah menyalurkan subsidi kedelai," bebernya.
Teguh juga menegasakan pihaknya bukan hanya siap membantu menyalurkan subsidi kedelai, tetapi juga akan memasok informasi kepada pemerintah dalam hal ini Kemendag, Kemeterian Koperasi dan UMKM serta Bulog.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait