Meskipun kita baik, rajin sedekah, umroh, puasa, sholat, membaca Alquran, namun juga berbuat kesyirikan.Maka semua amalan yang kita kerjakan akan sia-sia bagai debu berterbangan.
Ustaz Rizal Yuliar Putrananda Lc dalam akun Telegram-nya /t.me/IslamAdalahSunnah, menjelaskan:
Allah Subhanallahu wa ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” (Qs. Az Zumar: 65
"Karena itu hendaknya kita jangan pernah menganggap remeh dan merasa aman dari kesyirikan," ujarnya
Contoh bentuk kesyirikan misalnya:.
• Semisal iseng-iseng membaca zodiak dan percaya dengan ramalan.
• Mendatangi para dukun, tukang sihir, paranormal dan mempercayainya.
• Meminta dan berdoa kepada orang-orang shaleh yang telah wafat di kuburan,
• Melarungkan sesaji kelaut, sungai, kepada pohon keramat, kuburan, gua dan gunung.
• Percaya dengan jimat, pusaka, atau benda-benda keramat sebagi pembawa keberuntungan dan keselamatan.
"Sungguh bagaimana perasaan kita jika seumpama bertahun-tahun lamanya telah bersusah payah menabung, namun pada akhirnya semua tabungan yang kita harapkan dan kumpulkan tiba-tiba lenyap seketika. Tentu kita pasti amat sangat sedih dan kecewa," sebutnya.
Demikian pula orang yang melakukan kesyirikan, bertahun-tahun lamanya ia bersusah payah berusaha melakukan amal shalih, namun pada akhirnya semua amal shalih yang ia kerjakan dan yang ia harapkan dapat menyelamatkannya di akhirat tapi ternyata sia-sia dan semua pahalanya terhapus, Maka alangkah rugi dan menderitalah nasibnya di akhirat kelak. Na'udzubillah.
Semoga Allah Ta'ala mengokohkan Tauhid kita, serta menjaga kita dari kesyirikan.
Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait