Sedangkan menurut mazhab Hanafi, niat puasa Ramadan bisa diwakili dengan makan sahur. Kecuali jika saat makan itu berniat bukan untuk berpuasa.
Lafadz Niat Puasa Ramadan Dalam mazhab Syafi’i, lafadz niat puasa Ramadan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhisy syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’aala
Artinya: “Aku niat puasa pada hari esok untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”
Sedangkan menurut Mazhab Hanbali (Hanabilah), siapa yang hatinya terbersit keinginan bahwa besok akan puasa, maka itu sudah dianggap niat.
Doa Sahur dalam kitab-kitab hadis, tidak ada doa khusus ketika makan sahur. Demikian pula dalam kitab-kitab fiqih terkemuka (Fiqih Sunnah, Fiqih Islam wa Adillatuhu, Fiqih Empat Madzhab), hanya dicantumkan doa buka puasa namun tidak dicantumkan doa sahur.
Dengan demikian, doa sebelum makan sahur sama dengan doa sebelum makan. Yakni membaca: بِسْمِ اللَّهِ Bismillah Artinya: “Dengan menyebut nama Allah”
Sedangkan doa yang lebih populer namun dipersoalkan keshahihannya adalah: Doa sahur
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar
Artinya: “Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka” (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha’)
Sebagaimana penjelasan di atas, saat sahur ini sangat baik untuk berniat puasa. Niat puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan saat sahur agar tidak ketinggalan (terdahului terbitnya fajar). (*)
Niat puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan saat sahur. (Foto/Ilustrasi : Ist)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Senin, 20 Maret 2023 - 08:15 WIB oleh Widaningsih dengan judul "Bacaan Niat, Sahur dan Buka Puasa Ramadan Lengkap dan Artinya Menurut 4 Mazhab | Halaman Lengkap".
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait