HIKMAH JUMAT : Ramadhan dan Perubahan

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Perubahan yang diharapkan adanya Ramadhan, yakni perubahan dari seorang mukmin menjadi muttaqin. (Foto : Ist)

PENULIS : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina

PERUBAHAN merupakan tren yang terjadi selama bulan Ramadhan ini. Tren perubahan bisa kita lihat dan rasakan dari berubahnya harga-harga, pola makan, pola hidup, hingga bentuk dan ukuran fisik tubuh kita.

Namun demikian, sejatinya perubahan yang diharapkan tidak hanya seperti yang disebutkan di atas. Ada perubahan yang lebih dahsyat yang diharapkan oleh Allah SWT dengan adanya Ramadhan ini, yakni perubahan dari seorang mukmin menjadi muttaqin.

Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).

Berbicara mengenai perubahan yang dihubungkan dengan puasa, sejatinya tidak hanya dialami oleh manusia. Karena sesungguhnya yang melakukan puasa tidak hanya manusia, tetapi puasa juga dilakukan oleh hewan-hewan tertentu.

Hewan pun Berpuasa

Sebut saja misalnya dua hewan yang melakukan puasa dalam siklus hidupnya yaitu ulat dan ular. Ulat biasanya berpuasa di dalam kepompong selama kurang lebih dua pekan untuk mengubah dirinya menjadi kupu-kupu.

Begitu juga dengan ular. Ular harus menjalankan puasa agar dia dapat memiliki penampilan baru dengan cara berganti kulit. Lebih dari tiga pekan ular harus berpuasa, tidak makan dan tidak minum, selama proses pergantian kulitnya.

Namun, perubahan yang dialami oleh kedua hewan tersebut sungguhlah berbeda. Ulat yang semula hewan menjijikkan, merusak tanaman, bahkan dapat menimbulkan penyakit gatal-gatal, setelah berpuasa berubah menjadi seekor hewan baru yang memiliki banyak manfaat bagi sekitarnya.

Seekor ulat setelah berpuasa berubah menjadi kupu-kupu yang terbang di taman-taman bunga, hinggap di satu tangkai bunga ke tangkai bunga yang lain. Tidak hanya memperindah suasana dan pemandangan di taman bunga saja, namun tingkah kupu-kupu tersebut ternyata membantu proses penyerbukan dari tanaman yang dihinggapinya.

Ulat yang awalnya menjijikkan dan tidak disukai banyak orang, kini berubah menjadi kupu-kupu yang indah dan disukai banyak orang. Kupu-kupu mampu menjadi dan memberikan inspirasi bagi para pujangga dan pekerja seni lainnya.


Sia-sialah puasa yang dilakukan bila puasa tidak menyebabkan insan atau pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. (Foto : Ist)


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network