Pelaku QRIS Palsu Pegang Sertifikat CFE, Pengamat Keamanan: Kreativitas Kejahatan IT Semakin Canggih

Vitrianda Hilba Siregar
Polisi menetapkan Mohammad Iman Mahlil (MIM), pelaku pengganti barcode QRIS pada kotak amal di sejumlah masjid kawasan Jakarta sebagai tersangka, Selasa (11/4/2023). (Foto : MPI/Irfan Ma'ruf)

Standar CFE di tentukan oleh ACFE Board of Regents, suatu dewan yang dipilih oleh para anggota CFE dari anggota ACFE yang paling berpengalaman.

Certified Fraud Examiner (CFE) merupakan pembuktian pengetahuan dan pengalaman pemegang sertifikasi tersebut sebagai seorang profesional di bidang anti-fraud. Dengan memperoleh CFE, seseorang menunjukkan kompetensi dan komitmen profesionalnya.

Rommy Edward Pryambada berpendapat, dengan CFE maka tentu memberikan "knowledge" yang mumpuni bagi si pelaku pelaku Mohammad Iman Mahlil tentu untuk melakukan tindakan fraud atau penggelapan. 

"Info terakhir yang saya dapatkan dari rekan asosiasi fraud, pelaku sudah tidak aktif sejak 2014. 

Lantas sekarang yang kemudian menjadi perhatian saat ini adalah  banyak ruang-ruang kejahatan yang muncul seiring pesatnya perkembangan teknologi

Maka hal itu berpotensi besar kreativitas kejahatan yang berfokus pada keamanan informasi digital semakin marak. Ini tentu menjadi PR bagi semua pihak, bukan hanya kepolisian saja. 

Terakhir menurut Rommy Edward Pryambada adalah yang cukup mengkhawatirkan jika pemanfaatan pengetahuan teknologi informasi dikombinasikan dengan pemahaman sosial budaya dapat menjadi kendaraan kejahatan bagi para oknum-oknum pelaku di luar sana.

"Maka di sinilah perhatian juga harus difokuskan semua pihak," pungkasnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network