Jangankan melewati garis finish, di sepuluh hari terakhir menjelang finish saja, Allah telah menyediakan kejutan bagi seluruh peserta lomba. Allah SWT berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (lailatul qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (lailatul qadr) itu? Malam kemuliaan (lailatul qadr) itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr [97]: 1- 5).
Menurut pendapat mayoritas ulama, bahwa lailatul qadr terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini sejalan dengan sabda Baginda Rasulullah SAW yang artinya:
“Sungguh aku diperlihatkan lailatul qadr, kemudian aku dilupakan – atau lupa – maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam yang ganjil.” (HR. Muttafaq ‘alaih).
Ibnu Katsir dan Ibnu Jarir berpendapat bahwa melakukan ibadah di malam kemuliaan (lailatul qadr), itu lebih afdhal daripada melakukan ibadah selama seribu bulan yang di dalamnya tidak terdapat lailatul qadr.
Bayangkan, sebelum garis finish saja Allah telah menyediakan kejutan bagi hamba-hamba-Nya. Bagi yang mau untuk mengencangkan usahanya dengan menjalankan berbagai ibadah di malam kemuliaan (lailatul qadr), Allah berikan pahala yang lebih baik dari seribu bulan.
Oleh karenanya, Baginda Rasulullah SAW beribadah dengan lebih sungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang artinya:
Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, ia berkata: “Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.”
Beberapa amal shalih yang utama dilakukan di sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah shalat malam (HR. Bukhari dan Muslim), i’tikaf (HR. Bukhari), tadarus (HR. Bukhari dan Muslim), bertaubat (HR. Bukhari), bersedekah (HR. Ahmad), berdo’a (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah), dan menunaikan zakat fitrah (HR. Abu Dawud).
Jangankan melewati garis finish, pada sepuluh hari terakhir menjelang finish saja, Allah telah menyediakan kejutan bagi seluruh peserta lomba. (Foto : Ist)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait