Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina
RAMADHAN 1444 H tersisa tinggal sekitar satu pekan lagi. Itu artinya, tidak banyak lagi waktu yang tersisa bagi setiap hamba yang beriman untuk mendapatkan berbagai keutamaan dari melakukan berbagai kebaikan.
Ibarat perlombaan, garis finish itu sudah di depan mata. Namun, belum tentu semua peserta lomba dapat melalui garis finish. Ada yang masih beberapa ratus meter lagi terjatuh, bahkan ada yang tinggal beberapa langkah lagi terjatuh dan tidak dapat melanjutkan perlombaan.
Demikian pula dengan kita yang saat ini tengah berada di penghujung Ramadhan 1444 H. Tidak ada seorang pun di antara kita yang mendapatkan jaminan dari Allah, bahwa kita yang telah berpuasa sampai hari ini, akan mampu melewati garis finish.
Lantas, apa yang sebaiknya kita lakukan?
Jika kembali diibaratkan bahwa kita adalah peserta lomba, misalnya lomba lari, yang sebentar lagi akan sampai di garis finish, maka tidak ada jalan lain bagi kita kecuali menambah kecepatan lari kita. Tujuannya adalah satu, agar kita keluar menjadi pemenang alias juara.
Rasanya tidak ada satu pun peserta lomba yang tidak ingin menjadi juara. Mereka tahu, bahwa bagi siapa saja yang berhasil melewati garis finish dengan memenuhi kriteria yang ditetapkan, maka dia berhak mendapatkan berbagai hadiah.
Allah SWT berfirman yang artinya: “... Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (QS. Al-Maidah [5]: 48).
Dalam tafsir Al-Azhar, Buya Hamka menjelaskan bahwa hendaknya setiap manusia berlomba-lomba untuk melakukan berbagai kebaikan di dunia ini, dengan memegang pokok pertama yaitu ketaatan kepada Allah dan percaya bahwa setelah kehidupan di dunia ini ada kehidupan akhirat.
Kehidupan akhirat ini yang diperselisihkan oleh orang beriman dan orang kafir. Bagi orang kafir, maka kelak mereka akan diberi tahu dan mendapatkan balasan berupa siksa neraka, sedangkan bagi orang yang beriman dan beramal shalih surga yang penuh kenikmatan adalah balasannya.
Bagaimana dengan Ramadhan, apakah ada hadiah yang luar biasa jika seorang hamba berhasil melewati garis finish dengan baik?
Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait