JAKARTA,iNewsSerpong.id – Rights Issue Allo Bank Indonesia (BBHI) menarik minat investor, salah satunya PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berencana memborong 2,49 miliar saham senilai Rp1,19 triliun atau Rp478 per saham melalui Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Harga pelaksanaan atas investasi saham di Allo Bank dan dana yang disediakan Bukalapak seluruhnya berjumlah Rp1.193.956.479.634 (Rp1,19 triliun) atau senilai Rp478 per saham.
Corporate Secretary Bukalapak Perdana A. Saputro menyampaikan, BUKA berencana untuk melakukan investasi pada saham-saham yang akan diterbitkan oleh Allo Bank dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III Allo Bank melalui pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang diterima oleh BUKA dari PT Mega Corpora.
"Setelah dilakukannya penyerahan saham HMETD kepada Bukalapak, maka Bukalapak akan memiliki 2.497.816.903 (2,49 miliar) saham Allo Bank dengan nilai nominal Rp 100 per saham," tulis Perdana dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (5/1/2022).
Berdasarkan Prospektus yang diterbitkan oleh Allo Bank pada tanggal 3 Januari 2022, distribusi HMETD tersebut direncanakan untuk dilakukan pada tanggal 12 Januari 2022 dan pencatatan HMETD Allo Bank tersebut direncanakan untuk dilakukan pada tanggal 13 Januari 2022. Sedangkan periode penyerahan Saham HMETD tersebut di jadwalkan pada tanggal 17 sampai dengan 21 Januari 2022.
Saham yang dimiliki BUKA tersebut mewakili 11,49 persen dari total saham di Allo Bank atau BBHI, dengan asumsi bahwa seluruh pemegang saham Allo Bank dan investor yang mendapatkan pengalihan HMETD melaksanakan haknya untuk membeli saham baru Allo Bank dalam Penawaran Umum Terbatas III.
Rencana transaksi ini bukan merupakan Transaksi Material ataupun transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur transaksi dimaksud.
Dengan dilakukannya rencana transaksi ini melalui bisnis mitra dan konektivitasnya dengan vertikal-vertikal baru di pasar UMKM, diharapkan dapat mengembangkan cakupan penawarannya serta aksesibilitas kredit bagi para pelaku usaha di area pedesaan serta dapat memperdalam dan memperluas penetrasi ke seluruh penjuru Indonesia.
Perdana menyampaikan dengan penetrasi telepon seluler sebanyak 80 persen, Indonesia siap dengan kehadiran bank digital. Dengan menggabungkan kapabilitas teknologi dengan touchpoint offline, Bukalapak dapat makin mengakselerasi implementasi layanan perbankan ke seluruh tanah air - selaras dengan kebijakan inklusi finansial pemerintah. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait