Hari ini, LRT Jabodebek Uji Coba hingga 15 Agustus 2023, Terdapat Sejumlah Fakta Menarik

Thomas Pulungan
Operasional penuh Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) dimulai 18 Agustus 2023. (Foto : Ist)

 

3. LRT Jabodebek Gunakan Komponen Dalam Negeri

LRT Jabodebek merupakan karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 65 persen. Bahkan Kementerian Riset dan Teknologi awalnya mendorong agar penggunaan tingkat komponen dalam negeri untuk pembuatan dan pengembangan LRT Jabodebek mencapai 100 persen.


Gunakan Komponen Dalam Negeri. (Foto : Ist)
 

LRT Jabodebek menggunakan rangkaian kereta yang diproduksi oleh PT INKA. Kontrak pembuatan rangkaian kereta ini ditandatangani tanggal 18 Januari 2018. LRT Jabodebek memesan 31 rangkaian dengan 6 kereta di setiap rangkaiannya, sehingga total ada 186 unit kereta.

Kereta LRT Jabodebek menggunakan lebar gandar 1.435 mm dengan sumber listrik disalurkan melalui rel ketiga. Setiap rangkaian dapat mengangkut hingga 740 penumpang ketika normal dan hingga 1.300–1.500 penumpang dalam kondisi padat.

4. LRT Jabodebek Gunakan Konstruksi Anti-Gempa

Pembangunan konstruksi jembatan LRT Jabodebek menggunakan LRB atau Bantalan Karet Inti Timbal. Konstruksi ini merupakan komponen infrastruktur yang berfungsi sebagai seismic isolator atau peredam gempa, karena memiliki kemampuan redaman yang tinggi.

Dengan komponen ini, gempa tidak akan terlalu terasa. LRT Jabodebek juga menggunakan teknologi U-Shape Girder sebagai pondasi stuktur bangunan. Teknologi U – Shape Girder merupakan gelagar dengan cetakan beton berbentuk huruf U.


Gunakan Konstruksi Anti-Gempa. (Foto : Ist)
 

U- Shape Girder memiliki keunikan dibandingkan dengan girder lainnya, yakni bentuknya tipis dan ramping. U- Shape Girder ini untuk pertama kalinya digunakan di Indonesia yang diproduksi Pabrik Precast milik PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Teknologi yang diadopsi dari Perancis ini memiliki beberapa keuntungan. Salah satunya kecepatan dalam proses pembangunan. Hal ini tentu sangat efisien dalam waktu dan biaya, sehingga dalam proses pembangunan tidak perlu memakan waktu lama.

5. Jalur LRT Jabodebek Full Elevated

LRT Jabodebek dibuat dengan sepenuhnya menggunakan jalur layang atau elevated. Tidak ada jalur melintasi bawah atau di atas permukaan tanah langsung.

Pertimbangan jalur LRT Jabodebek dibuat sepenuhnya melayang yakni kemacetan dan keamanan. Jalur melayang tidak menganggu arus lalu lintas yang sudah ada. Dengan jalur LRT juga bisa meminimalisir resiko tabrakan dengan kendaraan lain.


Jalur LRT Jabodebek Full Elevated. (Foto : Ist)
 

LRT Jabodebek terdiri atas tiga lintas pelayanan, yakni lintas pelayanan Cawang–Cibubur, Cawang–Dukuh Atas, dan Cawang–Bekasi Timur. Sebagian besar ruas dari ketiga lintas pelayanan dalam tahap satu memiliki rute yang berada di tepi jalan tol dengan konstruksi layang. (*)



Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 11 Juli 2023 - 08:59 WIB oleh Thomas Pulungan dengan judul "5 Fakta LRT Jabodebek yang Akan Diuji Coba 12 Juli 2023 | Halaman Lengkap".

 

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network