Indonesia Ikut Gerakan Anti Dolar AS, Dedolarisasi Terus Meluas

Anto Kurniawan
Gerakan melawan dominasi dolar Amerika Serikat (USD) dari arus perdagangan dan investasi global menarik lebih banyak negara. (Foto : Ist)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Indonesia bergabung dengan upaya dedolarisasi. Gerakan melawan dominasi dolar Amerika Serikat (USD) dari arus perdagangan dan investasi global semenarik menarik banyak negara.

Hal ini ditandai dengan Satuan Tugas (Satgas) Nasional Local Currency Transaction (LCT) untuk mendorong peningkatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara.

Pada awal bulan lalu, Gubernur Bank Indonesia , Perry Warjiyo mengatakan, Satgas Nasional LCT bertujuan untuk mendorong implementasi framework LCT.

Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

Dia mengungkapkan, penerapan LCT akan meningkatkan stabilitas nilai tukar Rupiah dan memperkuat resiliensi pasar keuangan domestik. Dia berharap implementasi LCT juga bisa berkontribusi positif pada kegiatan ekspor-impor, investasi, dan transaksi pembayaran lintas batas.

"Bank Indonesia meyakini Satgas LCT Nasional akan menjadi forum koordinasi yang efektif untuk memperkuat sinergi kebijakan antar kementerian dan lembaga dalam upaya meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral antara Indonesia dengan mitra dagang utama," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

Saat ini, Indonesia telah mengimplementasikan kerja sama LCT dengan sejumlah negara, yaitu Malaysia, Thailand, Jepang, dan Tiongkok. Sementara itu, dengan Singapura dan Korea Selatan telah diperoleh kesepakatan bersama untuk membangun kerangka implementasi kerja sama LCT dengan Indonesia.

Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network