konsep travel bubble yang akan diterapkan untuk kru, official, pembalap, serta para panitia yang terlibat dalam MotoGP ini lebih kurangnya sama dengan travel bubble yang sedang diujicobakan untuk wisman Singapura ke Indonesia.
Mereka akan melakukan tes-PCR sebelum keberangkatan dan saat ketibaan. Mereka juga hanya boleh berkegiatan di gelembung Mandalika.
Sementara itu, untuk para penonton tidak dikenakan travel bubble karena Sandiaga memprediksi sebanyak 90 persen penonton yang datang adalah wisatawan nusantara.
“Nanti teknisnya mereka tetap menggunakan surat edaran yang diterbitkan bahwa berkegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Jadi untuk penonton, mereka bebas berwisata di sekitar NTB. Namun, tidak untuk para pembalap, kru, dan teknisi serta para panitia yang menggunakan sistem travel bubble,” tuturnya. Untuk skema karantina akan disesuaikan dengan situasi pandemi terkini. Tapi dia berharap dengan jumlah penonton sekitar 100.000 orang, dengan data-data yang segera masuk dari penyelenggara, peemrintah bisa menetapkan travel bubble seperti apa dengan prioritas penanganan pandemi agar MotoGP tidak menjadi pemicu dari kasus Covid-19.
Sebelumnya penerapan uji coba travel bubble antara Singapura dengan Indonesia, khususnya di kawasan Batam dan Bintan sudah dimulai Senin (24/1/2022). Ini merupakan salah satu langkah strategis untuk membangkitkan ekonomi dan pariwisata nasional. Skema uji coba akan dilakukan secara bertahap yang diikuti dengan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan travel bubble dalam rangka mencegah terjadinya peningkatan penularan Covid-19.
“Pada 24 Januari 2022 merupakan hari pertama travel bubble antara Indonesia dan Singapura diujicobakan. Rencana pembukaan Kepulauan Riau untuk wisatawan mancanegara Singapura lewat skema travel bubble telah disetujui Presiden Joko Widodo sebagai prototipe untuk memulai pembukaan ekonomi, khususnya pariwisata secara terkontrol dan terbatas, berkelanjutan dan meningkat secara bertahap,” ujarnya.
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait