HIKMAH JUMAT : Jiwa Kepahlawanan

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Seseorang berjuang membela kebenaran dengan penuh ikhlas dan rela berkorban, orang tersebut telah memiliki jiwa kepahlawanan. (Foto : Ist)

Terkait hal di atas, Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang menceritakan bahwa Baginda Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seseorang: “Ya Rasul, tahukah engkau orang yang berperang untuk mencari pahala dan popularitas? Apa yang didapatkan oleh orang seperti itu?”

Rasul menjawab: “Dia tidak mendapatkan apa-apa.”

Orang tersebut mengajukan pertanyaan yang sama hingga tiga kali dan Rasul pun memberikan jawaban yang sama. Rasul kemudian menegaskan: “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal (perjuangan), kecuali yang ikhlas dan semata-mata mengharap ridha-Nya.”

Selanjutnya, mari kita renungkan hadits lain yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya (mengakuinya).

Allah bertanya kepadanya: “Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Ia menjawab: “Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.” Allah berkata: “Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).” Kemudian diperintahkan (Malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.”

Rasulullah melanjutkan sabdanya: “Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an (para ulama dan ahli Al-Qur’an). Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya.

Kemudian Allah menanyakannya: “Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Ia menjawab: “Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca Al-Qur’an hanya karena Engkau.”

Allah berkata: “Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca Al-Qur’an supaya dikatakan seorang qari’ (pembaca Al-Qur’an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).” Kemudian diperintahkan (Malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.”

Rasulullah SAW selanjutnya menceritakan orang yang ketiga: “Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya.

Allah bertanya: “Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Ia menjawab: “Aku tidak pernah meninggalkan sedekah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.” 

Allah berkata: “Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).” Kemudian diperintahkan (Malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.”


Pendidikan adalah pilar utama dalam menghadirkan jiwa kepahlawanan pada diri seseorang. (Foto : Ist)
 


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network