Kembang HPN
Margiono telah tiada. Ia pergi sepekan sebelum peringatan Hari Pers Nasional 2022 di Kendari, 7-9 Februari mendatang. Salah satu daya tarik HPN selama masa kepemimpinannnya, adalah dirinya sendiri.
Dia adalah "kembang" HPN. Kemampuannya berpidato memukau mulai wartawan muda dari daerah terpencil hingga orang nomor satu di republik ini. Saya kira pidato itu salah satu yang akan dikenang banyak orang dari Margiono.
Ia hanya bisa ditandingi oleh Tarman Azzam, dalam urusan pidato. Tarman adalah Ketua Umum PWI Pusat, juga dua priode, yang digantikan oleh Margiono. Tarman Azzam wafat 2016. Pidato Margiono selalu dinanti.
Tadi pagi saya sempat jogging dengan Marah Sakti Siregar, wartawan senior, mantan Ketua PWI Jaya. "Masih ada nggak daya tarik HPN sekarang tanpa pidato Margiono," tanyanya.
Satu jam setelah itu Marah pula orang pertama mengirimi saya kabar duka mengenai Margiono. Tidak berlebihan mengatakan memang banyak yang menghadiri HPN, di mana pun acaranya diselenggarakan karena mau dengar pidato Margiono.
Ah, saya masih terbayang gesture Margiono tiap kali berpidato. Bagaikan aktor Stand Up Komedi menyihir audience. Margiono sosok wartawan yang sukses sebagai jurnalis dan pengusaha media.
Editor : Syahrir Rasyid