In Memoriam Margiono

SINDOnews
Margiono wartawan senior sekaligus mantan Ketua PWI Pusat. (Foto : Ist)

Dekat dengan Bawahan

Ia mengawali kariernya dari bawah. Makanya ia dekat dengan bawahan. Sikap egaliter itu terbawa hingga menjadi bos besar di kerajaan medianya. Kebetulan hobbi makan pula.

Seperti ditulis Dahlan Iskan, mantan bosnya di Jawa Pos, Margiono cuma mengenal dua kategori makanan. Enak dan enak sekali. Hobbi makan itu menambah sarananya untuk intens bergaul dan urun rembuk dengan para karyawan dan wartawannya.

Ketika memimpin PWI ia berlaku seperti itu juga. Mengutamakan kebersamaan dan mau mendengar curahan hati maupun kritik. Lapang dada menerima koreksi dan kritik terhadapnya. Saya termasuk yang sering melakukannya.

Margiono paham para pengurus PWI datang dari berbagai latar belakang dan pengalaman. Ia tidak menjadikan itu kendala, tetapi dihadapi sebagai kelebihan. Mendengar masukan dan aspirasi seluruh pengurus, dia anggap memudahkan pekerjaannya.

Tak percaya? Faktanya banyak hasil rapat PWI yang digodok dalam diskusi para pengurus, tinggal dibungkus Margiono. Tanpa mengeluarkan satu patah kata pun.

Dia mendesain ruang rapat yang besar dan nyaman di Kantor PWI Pusat untuk tujuan itu. Agar seluruh komponen pengurus membiasakan diri mengambil keputusan dari mendengan banyak masukan.

Caranya, ya itu tadi melibatkan semua komponen ambil peran. Memberi masukan dan pertimbangan. "Artinya putusan itu adalah tanggung jawab bersama. Tidak ada yang merasa ditinggal," katanya.

Margiono telah pergi. Rasanya cuma sekejap saja. Semoga almarhum mendapat tempat lapang, nyaman, dan indah di sisi Allah SWT. (*)

 



 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network