‘Azizin ‘alaihi ma ‘anittum (sense of crisis)
‘Azizin ‘alaihi ma ‘anittum memiliki makna bahwa seorang pemimpin harus memiliki kepekaan terhadap penderitaan yang dialami oleh rakyatnya. Dalam istilah modern, sifat ini dikenal dengan istilah sense of crisis.
Seorang pemimpin harus dapat merasakan penderitaan rakyatnya yang mengalami kesulitan dalam hal perekonomian, pekerjaan, pendidikan, perumahan, lingkungan hidup, dan kesulitan-kesulitan lainnya. Dirasakan, dipikirkan, kemudian diberikan solusi terbaiknya.
Bahkan Baginda Rasulullah SAW senantiasa memikirkan penderitaan yang dialami oleh umatnya, tidak hanya sekedar penderitaan di dunia ini, namun penderitaan umatnya di akhirat kelak pun sudah dipikirkannya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Baginda Rasulullah SAW selesai membaca surat Ibrahim ayat 36 dan Al-Maidah ayat 118, maka beliau mengangkat kedua tangannya seraya mengucapkan:
“Ya Allah, umatku... umatku...” dan beliau pun menangis. Maka Allah berfirman: “Wahai Jibril, pergilah kepada Muhammad -dan Tuhanmu Maha Mengetahui- dan tanyakan kepadanya apa yang menyebabkannya menangis?”
Maka Jibril mendatanginya dan menanyakannya, maka Baginda Rasulullah SAW menceritakan apa yang telah diceritakan, maka Allah menjawab: “Wahai Jibril, pergilah kepada Muhammad dan katakanlah, sesungguhnya Kami akan meridhai umatmu, dan tidak akan berbuat buruk kepada umatmu.”
Harishun ‘alaikum (sense of achievement)
Salah satu tugas bagi seorang pemimpin adalah membangun optimisme dalam jiwa rakyat yang dipimpinnya. Dengan kepemimpinannya, optimisme rakyat tumbuh. Rakyat yakin bahwa pemimpin yang dipilihnya akan mampu membawanya ke arah yang lebih baik.
Harishun ‘alaikum dapat dimaknai sebagai sebuah tekad dan keinginan kuat dari seorang pemimpin untuk memastikan rakyatnya dapat hidup dalam kondisi yang aman dan sentosa. Dalam istilah modern disebut sebagai sense of achievement, yakni semangat untuk menciptakan masyarakat dan bangsa yang berkemajuan.
Sense of achievement ini dituangkan dalam sebuah peta jalan (road map) pembangunan atau bahkan politik yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh komponen bangsa. Dengan demikian rakyat dapat dengan mudah mengetahui bahkan memahami perannya dalam menelusuri peta jalan tersebut.
Pilihlah pemimpin yang memiliki sifat-sifat mulia dan telah dibuktikan melalui rekam jejak kepemimpinannya. (Foto: Ist)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait