HIKMAH JUMAT : Adakah Pemimpin Model Seperti ini Sekarang?

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Tak sedikit pemimpin ketika memegang amanah sebagai pemimpin, justru jauh dari janji manis yang diucapkan ketika berupaya meraih simpati rakyat. (Foto: Ist)

Kisah sukses sense of achievement telah ditunjukkan oleh Baginda Rasulullah SAW dalam membangun peradaban di kota Madinah. Masyarakat Madinah yang heterogen awalnya hidup bermusuhan. Dengan kepemimpinan Baginda Rasulullah SAW berubah 180o menjadi masyarakat yang hidup penuh dengan kedamaian. Piagam Madinah menjadi salah satu bukti kesuksesan tersebut.

Baginda Rasulullah SAW telah sukses membawa umatnya dari kondisi yang penuh dengan kemusyrikan menjadi mengesakan Allah SWT (tauhid). Dari kekufuran menjadi keimanan, dari kegelapan menjadi penuh cahaya ilmu, dan dari jahiliyah kepada Islamiyah dimana Al-Qur’an menjadi way of life.

Raufurrahiim (sense of affection)

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menyayangi rakyatnya dan disayangi oleh rakyatnya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mencintai rakyatnya dan dicintai oleh rakyatnya. Dengan rasa sayang dan cinta itulah, pemimpin dan rakyat akan saling membantu dan saling mendo’akan dalam kebaikan.

Pemimpin yang memiliki sifat seperti itu disebut pemimpin yang memiliki sifat raufurrahiim. Sifat seperti ini dalam istilah modern disebut dengan sense of affection, dimana pemimpin tersebut lahir dari rakyatnya, tumbuh dan besar bersama dengan rakyatnya, sehingga memiliki ikatan kasih sayang yang kuat antara rakyat dengan pemimpinnya.

Sense of affection seorang pemimpin dibuktikan lewat kebijakan-kebijakannya yang pro terhadap kepentingan rakyatnya, buka kepada kepentingan pribadi, kelompok, golongan, partai, atau kapitalis tertentu. Dia juga tidak memaksakan kehendaknya jika rakyat tidak setuju dengan kebijakan yang diambilnya.

Keberhasilan Rasulullah SAW dalam menumbuhkan sikap dan rasa kasih sayang di antar umatnya diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr [59] ayat 9 yang artinya: “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin).

Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesulitan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Demikianlah paparan singkat tiga sifat mulia yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin jika dia mengharapkan kesuksesan dalam menjalankan amanahnya sebagai seorang pemimpin.

Dalam konteks pemilihan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), pertanyaannya adalah adakah model pemimpin (capres – cawapres) seperti ini sekarang? Jika ada, maka jangan ragu pilihlah dia. (*)


Pemimpin lahir dari rakyat, tumbuh dan besar bersama dengan rakyat, sehingga memiliki ikatan kasih sayang yang kuat antara rakyat dengan pemimpin. (Foto: Ist)
 
Wallahu a’lam bish-shawab.
 
 


Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.

Artikel Terkait

BERITA POPULER +
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network