Hadits di atas mengingatkan kepada kita agar senantiasa mengintrospeksi dan mengoreksi diri, karena terkadang tangan ini memberi tetapi kemudian menyakiti hati orang yang menerimanya. Lidah kita yang tak berulang, terkadang begitu mudah untuk mengumpat dan memfitnah orang lain.
Jempol dan jari tangan kita, begitu mudah menyebar berita hoaks tanpa terlebih dahulu menyaring sebelum sharing. Padahal begitu banyak orang yang mungkin dirugikan dan dipermalukan, akibat kita terlalu mudah menyebarkan berita bohong dan aib orang lain di media sosial.
Padahal bisa jadi orang yang kita fitnah, yang kita sebarkan aibnya, sejatinya tidak memiliki masalah, dosa bahkan urusan dengan kita. Jika kita menerima berita hoaks atau aib orang lain, maka cukuplah dan berhentilah sampai di gadget kita. Stop dan jangan teruskan.
Ingat firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Yasin [36] ayat 65 yang artinya: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”
Kita terkadang begitu mudah mengoreksi dan mencari kesalahan serta aib orang lain, tetapi kita lupa bahkan tidak pernah mencari kekurangan dan kesalahan serta aib yang ada pada diri kita sendiri.
Begitu bangganya kita dengan ibadah yang dilakukan, namun perilaku dalam berinteraksi dengan sesama justru banyak menyakiti, menganiaya, dan mendzalimi orang lain. Ingat, jika hal itu yang kita lakukan, maka risiko jadi orang yang muflis sudah tampak di depan mata. Maka, jadilah manusia yang taat beribadah dan senantiasa berperilaku baik kepada sesama. (*)
Bangga dengan ibadah yang dilakukan, namun perilaku dalam berinteraksi dengan sesama justru banyak menyakiti, menganiaya, dan mendzalimi orang lain. (Foto: Ist)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait