4. Lee Kang Hyun
Crazy rich mualaf Indonesia lainnya adalah Lee Kang Hyun. Pria yang akrab disapa Pak Haji ini adalah mantan Vice President Samsung Indonesia. Lee mulai bertugas di Samsung Indonesia pada 1993 dan bertanggung jawab atas banyak hal dalam kegiatan operasional, mulai ekspor-impor, ketenagakerjaan, keuangan, sampai urusan logistik. Pada 2006, Lee dipindah ke kantor pusat Samsung di Korea Selatan sebagai Head of Digital Air Solution. Setelahnya, Lee didapuk sebagai Managing Director Samsung Bangladesh.
Tahun 2012, Lee kembali lagi ke Indonesia sebagai Corporate Business Vice President. Setahun setelahnya, ia menjabat sebagai Corporate Business and Corporate Affair Vice President, PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN). Kemudian setelah 28 tahun bekerja di Samsung, Lee memutuskan untuk pindah ke perusahaan otomotif Hyundai Motor Asia Pacific. Kini, Lee menjabat sebagai Vice President sekaligus Chief Operating Officer (COO).
5. Jusuf Hamka
Crazy Rich Mualaf berikutnya ada Jusuf Hamka. Pria yang akrab disapa Baba Alun ini adalah salah satu bos perusahaan jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada. Meski mempunyai harta berlimpah, sosok pengusaha Jusuf Hamka sangatlah dermawan. Ia tak segan membantu sesama tanpa memandang latar belakang dan agamanya. Sifatnya yang rendah hati membuat masyarakat semakin kagum dengan pengusaha berdarah Tionghoa ini.
Jusuf Hamka memiliki cita-cita mulia dengan membangun 1.000 masjid, salah satu yang telah berhasil adalah Masjid Baba Alun yang berada di bawah kolong tol Ir Wiyoto Wiyono. Menariknya, masjid bangunan khas Tionghoa itu menyediakan balai masyarakat yang boleh ditempati masyarakat tanpa hunian. Tidak hanya itu, Jusuf Hamka juga membuka Warung Nasi Kuning Podjok Halal yang seporsi nasinya hanya Rp3.000 dan bisa mengambil sepuasnya. Tidak jarang, ia juga memberikan makanan secara gratis bagi masyarakat kurang mampu.
Pada 2020, Jusuf Hamka membuka warung sembako dadakan dengan harga miring untuk masyarakat yang terdampak pandemi covid-19. Dengan membayar Rp5.000, pembeli bisa membawa satu paket sembako yang terdiri dari beras, mi instan, kornet, dan teh. Satu prinsip yang dipegang teguh olehnya, "Jangan pernah merasa jadi miskin saat membantu orang lain."
Wallahu a'lam bishawab. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait