“Dalam hal ini Gus Muhaimin konsisten dan nyata dengan langkah politik kebangsaan. Termasuk pembelaan kelompok minoritas untuk martabat kemanusiaan. Kami merasa dekat dan manfaat itu kami rasakan,” jelas Elvan.
Selain itu, masih kata Elvan, Muhaimin juga mempunyai kapasitas untuk menjadi seorang pemimpin. “Selain itu, kami nyatakan bahwa pengalaman politik beliau baik di legislatif maupun di eksekutif tidak perlu diragukan lagi. Visi politik kesejahteraan untuk kemajuan Indonesia yang beliau sampaikan menjadi harapan bagi kami dan kita semua tentunya,” tutup Elvan.
Cina Benteng, sebutan lazim untuk masyarakat keturunan etnis Tionghoa di Tangerang. Kata Benteng mengacu pada bangunan sebuah benteng yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda di kota Tangerang, tepatnya sebelah Selatan sungai Cisadane.
Dari sisi identitas, masyarakat Cina Benteng berbeda dari komunitas Tionghoa lain di Indonesia. Cina Benteng lebih akomodatif terhadap budaya pribumi bahkan dari beberapa kesenian dan tradisi tergambar kolaborasi yang harmonis antara alat-alat musik dari Tionghoa dengan alat musik tradisional Jawa dan Melayu seperti yang terlihat pada kesenian Gambang Kromong. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait